Virus Corona
Mengenal Badai Sitokin yang Bisa Menyerang Pasien Covid-19, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatannya
Satu di antara penyakit yang bisa dialami pasien Covid-19 ialah badai sitokin. Lantas, apa itu badai sitokin?
TRIBUNJATIM.COM - Satu di antara penyakit yang bisa dialami pasien Covid-19 ialah badai sitokin.
Lantas, apa itu badai sitokin?
Dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, Senin (23/8/2021), sitokin merupakan protein kecil yang dilepaskan banyak sel berbeda dalam tubuh, termasuk pada sistem kekebalan yang mengoordinasikan respons tubuh untuk melawan infeksi dan memicu peradangan.
Istilah sitokin berasal dari kata Yunani yakni cyto (sel) dan kinos (gerakan).
Sementara, badai sitokin adalah kondisi saat pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami peningkatan kadar protein inflamasi di tubuh mereka terkait dengan infeksi yang parah hingga menyebabkan kematian.
Baca juga: Ciri-ciri Tertular Virus Corona Varian Delta Menurut Ahli Epidemologi, Hindari 6 Lokasi Rawan ini
Berdasarkan temuan ilmuwan Inggris, pasien Covid-19 yang meninggal tercatat hampir 10 kali lebih tinggi kadar sitokin di tubuhnya.
Para ilmuwan itu menyebutkan, peningkatan protein inflamasi terjadi untuk membantu mengidentifikasi beberapa penanda peradangan dalam darah yang meningkat pada tahap awal Covid-19, sebelum pasien dalam kondisi sakit parah.
Proses terjadinya badai sitokin dalam tubuh pasien
Penanggung jawab Logistik dan Perbekalan Farmasi RSUP Dr kariadi Semarang, Mahirsyah Wellyan TWH menjelaskan awal proses badai sitokin dalam merespons sistem kekebalan tubuh.
Saat virus SARS-CoV-2 memasuki tubuh, sel-sel darah putih akan merespons dengan memproduksi sitokin.
Baca juga: Waktu dan Cara Tepat Mengonsumsi Vitamin untuk Tubuh, Simak Penjelasan Dokter Spesialis
Sitokin kemudian bergerak menuju jaringan yang terinfeksi dan berikatan dengan reseptor sel itu untuk memicu reaksi peradangan.
"Pada kasus Covid-19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan SARS-CoV-2," ujar Mahirsyah.
Normalnya, sitokin hanya berfungsi sebentar dan akan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi.
Pada kondisi badai sitokin, sitokin terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan dan bereaksi di luar kendali.

Akibatnya, paru-paru bisa mengalami peradangan parah karena sistem kekebalan tubuh berusaha keras membunuh virus.