Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Baru Terkuak Fakta Virus Corona Pertama Kali Nyerang, Bukan 2019, Ada yang Terjadi 21.000 Tahun Lalu

Akhirnya baru terkuak fakta tentang virus corona yang pertama kali menyerang rupanya bukan 2019 lalu melainkan ada yang terjadi di masa lampau.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Kompas.com
Penemu virus corona pertama kali di dunia pada 1965 ternyata pertama kali masuk justru 21 ribu tahun lalu 

TRIBUNJATIM.COM - Mari menyimak fakta terbaru tentang virus corona yang tak pernah terungkap sebelumnya.

Virus Corona yang juga ada di Indonesia membuat sebagian besar pihak kebingungan dengan banyaknya angka kematian umat manusia.

Terbaru terungkap ternyata virus corona pertama kali menyerang justru bukan tahun 2019 seperti yang disebutkan.

Ada informasi terbaru ternyata endemi Corona sudah ada sejak 21.000 tahun lalu.

Bagaimana bisa terjadi?

Baca juga: Pocong-pocongan dan Virus Corona Bergentayangan di Telaga Sarangan, Magetan

Penelitian menguak fakta yang sangat mengejutkan tentang yang sebenarnya terjadi 21.000 tahun lalu.

Virus Corona rupanya ditemukan telah ada sejak ribuan tahun lalu.

Hal ini seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, penelitian terbaru menemukan bahwa virus corona menyerang manusia lebih dari 21.000 tahun lalu.

Virus ini sudah datang ternyata hampir 30 kali lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Virus Corona
Virus Corona (www.medscape.com)

Memang jika umat manusia belakangan baru mengetahui tentang penyakit satu ini kurang lebih 2 tahun belakangan.

Pertama kali tersebar ketika kasus pertama yang menyebabkan orang meninggal itu terjadi di Wuhan, China.

Bahkan, tak sedikit pihak yang menilai China yang harus bertanggung jawab atas pandemi yang terjadi.

Semua negara di seluruh dunia terdampak dengan adanya virus yang akhirnya merenggut banyak jiwa itu.

Baca juga: Asal Virus Corona Diduga dari Ular & Kelelawar di Pasar, Mengapa Orang China Suka Makanan Ekstrem?

Sementara itu, pada 2002-2004, virus corona SARS-CoV-1 atau SARS-CoV bertanggung jawab atas wabah SARS yang merebak di Asia dan tempat lain di dunia.

Kini, sebuah studi terbaru dari Universitas Oxford menegaskan bahwa virus corona sudah menginfeksi manusia jauh lebih lama.

Ternyata waktu yang diperkirakan bukan hanya satu atau dua tahun belakangan.

Peneliti pun menguak waktu dari yang diperkirakan sebelumnya, yakni sejak lebih dari 21.000 tahun lalu.

Baca juga: Pulang dari Wuhan, Badan Pria Ini Mendadak Drop & Masuk RS, WNI Pertama yang Kena Virus Corona?

Cara Pakai Masker yang Benar untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Jangan Disentuh Setelah Dipasang.
Cara Pakai Masker yang Benar untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Jangan Disentuh Setelah Dipasang. (SHUTTERSTOCK)

Dilansir dari Phys.org, Jumat (3/9/2021), meski virus corona memiliki tingkat evolusi yang sangat cepat dalam rentang waktu yang singkat, tapi virus harus sangat beradaptasi dengan inangnya untuk bertahan hidup.

Beradaptasi dengan inang seperti memberlakukan pembatasan ketat pada kebebasan virus untuk mengakumulasi mulasi tanpa mengurangi kebugaraannya.

Hal ini menyebabkan laju evolusi virus tampak melambat dari waktu ke waktu.

Penelitian baru, untuk pertama kalinya, berhasil menciptakan kembali pola laju peluruhan virus yang teramati ini.

Baca juga: Pemeriksaan Ketat Penumpang Pesawat China di Juanda Cegah Virus Corona, Siagakan Alat Deteksi Suhu

"Kami mengembangkan metode baru yang dapat memulihkan usia virus dalam rentang waktu yang lebih lama dan mengoreksi semacam 'relativitas evolusioner', di mana laju evolusi yang nyata bergantung pada skala waktu pengukuran," kata Mahan Ghafari, dari Universitas Oxford.

"Perkiraan kami berdasarkan data urutan virus, periode lebih dari 21.000 tahun yang lalu, sangat sesuai dengan analisis baru-baru ini pada kumpulan data genom manusia yang menunjukkan infeksi virus corona purba pada waktu yang hampir bersamaan," sambung Ghafari.

Studi ini juga menunjukkan bahwa meskipun model evolusioner yang ada sering kali gagal mengukur perbedaan antara spesies virus selama beberapa periode - dari beberapa ratus hingga beberapa ribu tahun - kerangka kerja evolusi yang dikembangkan dalam penelitian ini memungkinkan estimasi yang andal tentang divergensi virus melintasi rentang waktu yang luas, berpotensi selama seluruh perjalanan evolusi hewan dan tumbuhan.

Baca juga: Kelelawar Disebut Jadi Sebab Virus Corona, Menkes Terawan Langsung Sebut Hoaks, Lalu Apa Sebabnya?

Suasana kota Wuhan China setelah dinyatakan darurat penyakit akibat Virus Corona
Suasana kota Wuhan China setelah dinyatakan darurat penyakit akibat Virus Corona (Twitter @ChinaFile / Tangkap layar CNN, kolase scmp.com)

Model baru memungkinkan kita untuk tidak hanya merekonstruksi sejarah evolusi virus yang terkait dengan SARS-CoV-2, tetapi juga virus RNA dan DNA yang jauh lebih luas selama periode yang lebih jauh di masa lalu.

Model prediksi untuk virus hepatitis C - penyebab utama penyakit hati global - konsisten dengan gagasan bahwa virus itu telah beredar selama hampir setengah juta tahun.

Oleh karena itu, HCV mungkin telah menyebar ke seluruh dunia sebagai bagian intrinsik dari migrasi "Keluar Afrika" manusia modern sekitar 150.000 tahun yang lalu.

Genotipe HCV yang berbeda yang berasal dari populasi manusia di Asia Selatan dan Asia Tenggara dan Afrika Tengah mungkin berasal dari periode yang lama ini dan skala waktu yang direvisi ini dapat memecahkan teka-teki lama tentang distribusi globalnya.

“Dengan teknik baru ini kita dapat melihat lebih luas pada virus lain, termasuk mengevaluasi kembali rentang waktu evolusi mereka yang lebih dalam dan mendapatkan wawasan tentang hubungan inang yang merupakan kunci untuk memahami kemampuan virus menyebabkan penyakit,” kata Prof Simmonds, Universitas Oxford.

Baca juga: VIRAL Foto-foto Orangtua Tinggalkan Anaknya di Gerbang Keberangkatan Bandara karena Virus Corona

Ikuti selengkapnya berita seputar sumber virus Covid-19

Berita lain seputar berita viral

Berita lain tentang Corona

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved