Berita Jatim
PAN Jatim Inginkan Tokoh Alternatif di Panggung Pilpres 2024, Zulhas dan Khofifah Disebut Potensial
DPW PAN Jawa Timur inginkan munculnya tokoh alternatif, untuk panggung Pilpres 2024. Sebut Zulkifli Hasan dan Khofifah Indar Parawansa potensial.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Timur menginginkan munculnya sejumlah tokoh alternatif, untuk panggung Pilpres 2024.
Selain mendambakan ketua umum mereka, Zulkifli Hasan maju Pilpres potensial, PAN Jatim juga ingin nama Khofifah Indar Parawansa tampil di bursa kontestasi lima tahunan tersebut.
Aspirasi itu telah disampaikan Ahmad Rizki Sadig, Ketua DPW PAN Jawa Timur dalam forum Rakernas PAN belum lama ini.
"PAN Jawa Timur kita menginginkan kader internal, ketua umum kita sudah diputuskan dalam forum Rakernas untuk diusung pada Pilpres mendatang," kata Ahmad Rizki Sadig saat dikonfirmasi dari Surabaya, Minggu (5/9/2021).
Baca juga: PAN Jatim Petakan Target untuk Pemilu 2024, Setiap Dapil Harus Berbuah Kursi
Keputusan tersebut, kata Rizki, menjadi diantara hasil Rakernas PAN.
Sebagai ketua umum partai yang juga memiliki rekam jejak mumpuni, Zulhas diyakini bisa berbicara banyak pada panggung Pilpres 2024.
Di sisi lain, Rizki mengungkapkan, pihaknya juga turut menyodorkan nama tokoh eksternal, yaitu Khofifah Indar Parawansa. Khofifah yang telah membuktikan sebagai kepala daerah, dianggap juga menjadi tokoh potensial.
"Beliau salah satu tokoh politik, yang kita anggap juga mumpuni tidak kalah dibanding kepala daerah yang lain yaitu Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa," sambung Rizki.
Dari kaca mata pihaknya, Khofifah yang merupakan mantan Menteri Sosial itu dianggap laik untuk muncul di bursa kontestasi Pilpres.
Sebab, rekam jejak sebagai pemimpin salah satu provinsi besar di tanah air, tentu menjadi hal yang bisa dipandang publik.
Baca juga: Kepengurusan PPP Jatim Masih Kosong, Pengamat Politik Singgung Tantangan Menuju Pemilu 2024
Selain itu, Khofifah yang menjadi representasi pemimpin perempuan yang juga aktif sebagai ketua umum Muslimat menjadi kelebihan Khofifah. Sehingga, hal itu disebutnya bisa menjadi nilai tawar untuk komunikasi politik mendatang.
"Saya yakin Ketum Pak Zulkifli Hasan, dengan segala relasi dan kemampuan beliau, mudah-mudahan didalam meja perundingan, karena Rakernas itu kan memandatkan segala keputusan kepada ketua umum untuk membangun komunikasi politik," ungkap Rizki.
"Ini juga bagian dari ikhtiar DPW PAN Jawa Timur untuk mendorong salah satu tokoh yang kami anggap punya potensi dan capable untuk juga dibawa pada proses politik tingkat nasional," lanjut Rizki.
Secara umum, kata Rizki, pihaknya ingin menyodorkan kepada publik tokoh-tokoh yang bisa menjadi alternatif dan sangat potensial. PAN ingin menyodorkan kepada publik agar panggung Pilpres bisa semakin kaya.
"Dan menurut kajian kami di PAN Jawa Timur, Bu Khofifah lengkap dari sisi kepemimpinan, beliau memimpin provinsi yang cukup besar dan dia juga memimpin ormas wanita yang juga besar di republik ini. Dan disisi lain, perwakilan gender," ungkap anggota DPR RI tersebut.
Terkait apakah Khofifah bakal bersedia atau tidak. Apalagi, mengingat Khofifah juga punya kans besar untuk lanjut di periode kedua sebagai Gubernur, Rizki menyebut biarkan hal tersebut menjadi pilihan politik Khofifah nantinya.
"Kalau misalnya masih menginginkan ikhtiarnya membangun Jawa Timur itu hak politik beliau. Tapi, paling tidak kita punya kajian yang cukup komprehensif bahwa sangat wajar jika sosok Ibu Khofifah sebagai salah satu tokoh yang patut diperhitungkan di perhelatan demokrasi di Indonesia," ungkapnya.
Berita tentang Pemilu 2024
Berita tentang PAN Jawa Timur