Pembunuhan Kakak dan Adik di Sidoarjo
Dira Korban Pembunuhan Kakak & Adik di Sidoarjo Sering Ngajar Ngaji, Pak RT Kasihan: Sudah Takdirnya
Dira, korban di kasus pembunuhan kakak-adik di Sidoarjo adalah mahasiswi akademi perawat. Kebaikannya semasa hidup pun dikuak tetangga.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Ramainya pas tahu pagi tadi setelah shalat subuh itu. Itu kejadiannya malam, mas. Masyarakat sebagian yang tahu mungkin. Saya baru tahu pas pagi tadi. Karena baru tahu tadi, kami tidak bisa mendekat juga karena sudah ada polisi," ucap Maskur, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Cinta Ditolak, Nyawa Kakak & Adik Dihabisi dan Jasadnya Dicemplungkan Sumur, Pelaku Kabur Bawa Mobil
Maskur menggambarkan kondisi saat petugas polisi dari Polsek Waru, Polresta Sidoarjo hingga dari Polda Jatim melakukan penyelidikan di TKP.
Mereka terlihat sibuk untuk mengembangkan kasus pembunuhan itu.
Beberapa alat bukti diamankan oleh petugas kepolisian.
Orang tua korban belum menceritakan soal kejadian tersebut, karena kemungkinan pasangan itu sudah dalam kondisi bingung dan panik.
"Mungkin panik ya, bisa jadi langsung laporannya kepihak kepolisian. Kasihan, mungkin sudah takdir anaknya dan orangtuanya begini," kata Maskur dengan nada iba.
Orang tua kedua korban memiliki warung kopi (warkop).
Warkop itu dijaga ibu dari kedua korban, Riyanti.
Sedangkan ayah korban, Ismanto, bekerja di salah satu pabrik di Sidoarjo.
"Nah, kalau pagi yang jaga warkopnya itu istri, kalau ayahnya ini pas sepulang dari kerjanya," sebut dia.
Maskur mengatakan, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya.
"Biasanya enggak pernah ada kejadian kayak gini, pertamanya tak kira narkoba, eh ternyata pembunuhan. Pak Ismanto ini baru dua tahun jalan berdomisili di sini," pungkas dia.
Kronologi Pembunuhan
Peristiwa pembunuhan kakak dan adik di Sidoarjo itu bermula ketika pelaku tiba di rumah korban di Desa Wedoro, Kecamatan Waru Sidoarjo.
HE atau Heru Purwanto hendak menyatakan perasaannya kepada korban.