Sosok Indah Bekti Pertiwi, Teman Dekat Direktur RSUD Ponorogo Jadi Saksi Kunci, Masuk Bursa Cawabup

Ringkasan Berita:

• Indah Bekti Pertiwi merupakan satu di antara 13 orang yang diamankan dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko serta Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, Yunus Mahatma.
• Indah merupakan teman dekat Yunus Mahatma.
• Pilkada 2024 lalu, Indah Bekti Pertiwi masuk bursa Cawabup Ponorogo.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUJATIM.COM, PONOROGO - Sosok Indah Bekti Pertiwi ramai dibicarakan usai terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Ponorogo, Jawa Timur.

Wanita yang yang tertulis di laporan KPK bernama Indah Bekti Pratiwi (IBP) itu, menjadi satu di antara 13 orang yang diamankan dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko serta Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, Yunus Mahatma.

KPK menyebut jika Indah adalah teman dekat Yunus Mahatma.

Indah dalam laporan KPK merupakan pihak yang mencairkan dana Rp 500 juta. Dia berkoordinasi dengan pegawai Bank Jatim, Endrika (ED) untuk mencairkan sejumlah uang.

Uang yang dicairkan teman dekat Yunus Mahatma inilah yang tercium KPK.

Hingga KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Jumat (7/11/2025).

"Saat itulah Tim KPK kemudian melakukan kegiatan tangkap tangan," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (9/11/2025) dini hari.

Dari situ terlihat Indah merupakan saksi kunci kasus suap dan gratifikasi.

Karena uang yang dicairkan Indah merupakan barang bukti yang disita.

Baca juga: Wabup Lisdyarita Resmi Jabat Plt Bupati Ponorogo Pasca Sugiri Sancoko Ditangkap KPK

Bagaimana Sosok Indah Bekti Pertiwi?

Sebutan 'teman dekat' jadi perhatian masyarakat Bumi Reog.

Bisa dibilang Indah Bekti Pertiwi merupakan selebgram Ponorogo.

Di media sosialnya, Indah termasuk aktif mengunggah kegiatan kesehariannya.

Di akun Instagram pribadinya, Indah memposting keakrabannya dengan Katini, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Ponorogo.