Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Kakak dan Adik di Sidoarjo

Dira Korban Pembunuhan Kakak & Adik di Sidoarjo Sering Ngajar Ngaji, Pak RT Kasihan: Sudah Takdirnya

Dira, korban di kasus pembunuhan kakak-adik di Sidoarjo adalah mahasiswi akademi perawat. Kebaikannya semasa hidup pun dikuak tetangga.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
IST TribunJatim
Kebaikan Dira, korban dalam kasus pembunuhan kakak adik di Sidoarjo dikuak Ketua RT. 

TRIBUNJATIM.COM - Para tetangga Dira (20) dan Dea (13), ikut kasihan melihat kematian tragis kakak beradik itu.

Dira dan Dea adalah korban dalam kasus pembunuhan kakak dan adik di Sidoarjo.

Dira atau DI ditemukan tak bernyawa bersama adiknya, Dea atau DK, di dalam sumur di rumah orang tua mereka di Dusun Wedoro Sukun, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Pembunuh mereka adalah Heru Purwanto, sopir rental asal Kediri yang menaruh hati kepada Dira, namun cintanya bertepuk sebelah tangan.

Baca juga: Pengakuan Heru Sakit Hati Dihina Dira & Orang Tua, Adik Korban Muncul Bawa Pisau, Si Kakak Histeris

Dira adalah mahasiswi akademi perawat.

Kebaikan Dira semasa hidup pun dikuak tetangga.

Selain kuliah, Dira disebut mengajar di salah satu Taman Pendidikan Alquran (TPQ).

Tak hanya itu, Dira juga dikenal baik serta sopan.

"Anaknya ini juga sama, kalau kerja bakti mereka ikut semua, terus anaknya yang Di kalau sore sambil lalu ngajarin anak ngaji di salah satu TPQ. Mereka baik dan sopan," kata Maskur, Ketua RT 001 RW 003, Dusun Wedoro Sukun, Maskur Hamidi, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Kakak-Adik di Sidoarjo Dihabisi, Jenazahnya Dibuang di Sumur, Korban Masih Mahasiswa dan Bocah SD

Sedangkan DK masih duduk di bangku SMP kelas 1.

DK yang disebut aktif bermain dengan teman-teman di sekitar, tidak pernah usil bahkan dikenal sebagai anak yang baik.

Kedua korban diduga dibunuh pada Senin (6/9/2021) malam.

Setelah membunuh korban, pelaku memasukan jasad keduanya ke dalam sumur.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Terhadap Kakak-Adik di Sidoarjo Tertangkap di Sedati

Maskur mengaku mengetahui insiden tersebut Selasa (7/9/2021) pagi.

Sebab, sudah banyak mobil petugas kepolisian memadati Gang Melati akses jalan menuju TKP.

"Ramainya pas tahu pagi tadi setelah shalat subuh itu. Itu kejadiannya malam, mas. Masyarakat sebagian yang tahu mungkin. Saya baru tahu pas pagi tadi. Karena baru tahu tadi, kami tidak bisa mendekat juga karena sudah ada polisi," ucap Maskur, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Cinta Ditolak, Nyawa Kakak & Adik Dihabisi dan Jasadnya Dicemplungkan Sumur, Pelaku Kabur Bawa Mobil

Maskur menggambarkan kondisi saat petugas polisi dari Polsek Waru, Polresta Sidoarjo hingga dari Polda Jatim melakukan penyelidikan di TKP.

Mereka terlihat sibuk untuk mengembangkan kasus pembunuhan itu.

Beberapa alat bukti diamankan oleh petugas kepolisian.

Orang tua korban belum menceritakan soal kejadian tersebut, karena kemungkinan pasangan itu sudah dalam kondisi bingung dan panik.

"Mungkin panik ya, bisa jadi langsung laporannya kepihak kepolisian. Kasihan, mungkin sudah takdir anaknya dan orangtuanya begini," kata Maskur dengan nada iba.

Orang tua kedua korban memiliki warung kopi (warkop).

Warkop itu dijaga ibu dari kedua korban, Riyanti.

Sedangkan ayah korban, Ismanto, bekerja di salah satu pabrik di Sidoarjo.

"Nah, kalau pagi yang jaga warkopnya itu istri, kalau ayahnya ini pas sepulang dari kerjanya," sebut dia.

Maskur mengatakan, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya.

"Biasanya enggak pernah ada kejadian kayak gini, pertamanya tak kira narkoba, eh ternyata pembunuhan. Pak Ismanto ini baru dua tahun jalan berdomisili di sini," pungkas dia.

Kronologi Pembunuhan

Peristiwa pembunuhan kakak dan adik di Sidoarjo itu bermula ketika pelaku tiba di rumah korban di Desa Wedoro, Kecamatan Waru Sidoarjo.

HE atau Heru Purwanto hendak menyatakan perasaannya kepada korban.

Tiba di rumah korban, HE langsung memegang tangan korban untuk mengajak bicara.

Korban yang tak terima langsung berteriak.

HE pun panik dan membekap mulut korban agar tidak mengeluarkan suara.

HE lalu menarik korban ke dalam rumah.

Baca juga: Pembunuh Ibu & Anak di Subang Terkuak? Polisi Ungkit Saksi yang Berbelit-belit, Yosef Diperiksa Lagi

Mendengar suara cek-cok pelaku dan kakaknya, DK lalu keluar sambil membawa pisau dapur.

"Akhirnya adik korban DK keluar dengan membawa pisau dapur untuk menyelamatkan kakaknya dari pelaku," jelas Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro.

Pelaku yang melihat DK membawa pisau lalu melepaskan tangan DF.

Ia mencoba merebut pisau dari DK.

Aksi tarik menarik pun terjadi.

Setelah merebut pisau tersebut, pelaku menyerang DK.

Remaja itu tewas karena mengeluarkan banyak darah.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Sosok Pembunuh Ibu dan Anak di Subang - Ritual Aneh Tiap Malam Pesugihan di Gowa

Dira berteriak melihat adiknya tergeletak bersimbah darah.

Pelaku yang panik lalu menganiaya Dira hingga tewas.

Untuk menghilangkan jejak, pelaku membersihkan darah yang tercecer di lantai dengan sarung. 

Pelaku lalu menyeret kedua jenazah itu dari ruang tamu ke dekat sumur di belakang rumah.

Pria itu mengikat kaki kedua korban dengan batu sebagai pemberat.

HE kemudian menenggelamkan kakak beradik itu ke dalam sumur.

Wahyu menyebutkan, sumur itu memiliki kedalaman sekitar lima sampai enam meter.

"Setelah dilakukan penelusuran dengan lampu senter, terlihat helm korban warna hitam, ternyata pelaku setelah memasukkan jenazah jua memasukkan pakaian korban ke dalam sumur agar tidak terlihat langsung," kata Wahyu.

Berita lain terkait kasus pembunuhan kakak dan adik di Sidoarjo

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved