Pembunuhan Kakak dan Adik di Sidoarjo
Pengakuan Heru Sakit Hati Dihina Dira & Orang Tua, Adik Korban Muncul Bawa Pisau, Si Kakak Histeris
Pelaku pembunuhan kakak dan adik di Sidoarjo itu bernama Heru Erwanto (25), asal Ploso Klaten, Kediri yang ngekos di kawasan Sedati.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Tertangkap sudah pelaku pembunuhan kakak dan adik di Sidoarjo.
Dira (20) dan Dea (13), kakak dan adik dibunuh di rumahnya, di Dusun Wedoro Sukun, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Pelaku pembunuhan kakak dan adik di Sidoarjo itu bernama Heru Erwanto (25), asal Ploso Klaten, Kediri yang ngekos di kawasan Sedati.
Baca juga: Cinta Ditolak, Nyawa Kakak & Adik Dihabisi dan Jasadnya Dicemplungkan Sumur, Pelaku Kabur Bawa Mobil
Heru Purwanto pun kini telah ditangkap Polresta Sidoarjo.
Di sela menjalani pemeriksaan, Heru Purwanto membuat pengakuan.
Heru Purwanto mengaku menyesal atas perbuatannya telah menghabisi dua nyawa tersebut.
Ia pun mengungkit alasannya mendatangi rumah Dira hari itu.
"Menyesal pak, benar-benar saya menyesal. Saya datang ke rumah itu bukan bermaksud untuk demikian," dalihnya.
Baca juga: Kakak-Adik di Sidoarjo Dihabisi, Jenazahnya Dibuang di Sumur, Korban Masih Mahasiswa dan Bocah SD
Heru Purwanto mengaku datang untuk menemui Dira.
Heru Purwanto berniat menjelaskan isi hatinya sekaligus mengklarifikasi permasalahan yang ada.
Heru Purwanto juga meminta agar Dira dan orang tuanya tak menghinanya.
"Saya minta agar dia dan orangtuanya tidak mengatai saya terus," ujar Heru Purwanto.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Terhadap Kakak-Adik di Sidoarjo Tertangkap di Sedati
Tapi karena kedatangannya seolah ditolak, terjadilah cekcok mulut hingga berujung pembunuhan terhadap Dira dan adiknya, Dea.
Menurut Heru Purwanto, Dea tiba-tiba datang membawa pisau di saat cekcok terjadi untuk menyelamatkan kakaknya.
Namun pisau itu malah mengenai Dea.
Dira yang histeris melihat adiknya bersimbah darah kemudian dicekik oleh Heru.
"Adiknya itu ikut-ikutan dengan membawa pisau, makanya saya pegangi sampai terjadi itu. Kalau kakaknya, saya cekik karena histeris itu," aku Heru Purwanto.
Setelah Dira dan Dewa tewas, Heru Purwanto menyeret jasad mereka dari ruang tamu ke dekat sumur di belakang rumah.
Pria itu mengikat kaki kedua korban dengan batu sebagai pemberat, kemudian menenggelamkan kakak beradik itu ke dalam sumur.
Baca juga: Pembunuh Ibu & Anak di Subang Terkuak? Polisi Ungkit Saksi yang Berbelit-belit, Yosef Diperiksa Lagi
Baca juga: Buat Kapolres ‘Turun Tangan’, Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Masih Misteri, Warga Bekasi Terus Doa
Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, pelaku merupakan warga Kediri yang berprofesi sebagai sopir rental.
HE atau Heru Purwanto telah mengenal Dira selama setahun terakhir.
Perkenalan selama setahun itu membuat pelaku jatuh hati pada perempuan tersebut.
"Identitas pelaku ini dia pekerjaannya adalah sopir rental, dia warga Kediri, tapi ngekos di Sedati," kata Wahyu.
Dalam penangkapan pelaku, polisi juga menyita empat ponsel berbagai merek serta laptop dan mobil milik korban.
Baca juga: Terungkap Sudah Pemilik Sepatu Putih Kasus Subang, 2 Motif Gugur, Polisi Duga Pembunuhan Berencana
Heru Purwanto sendiri ditangkap di sebuah penginapan di Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Pria itu ditembak di bagian kaki karena mencoba kabur saat penangkapan.
"Kami beri tindakan tegas terukur karena HE mencoba melarikan diri saat akan ditangkap," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, dilansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ).
Atas perbuatannya, Heru Purwanto dijerat Pasal 338, 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman kurungan 15 tahun penjara.
Lalu, Pasal 80 Ayat 3 Undang-Undanng Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.
Baca juga: Dugaan Motif Kekuasaan di Balik Pembunuhan Subang, Terkait Yayasan? Yosef Tak Mau Berspekulasi
Ditemukan Orang Tua
Jasad Dira dan Dea ditemukan sang ibu, Riyanti.
Ia awalnya bingung melihat darah berceceran di dekat sumur di belakang rumahnya.
Ia semakin cemas saat mengetahui Dira dan Dea tidak berada di dalam rumah.
Mobil keluarga yang biasa diparkir di halaman rumah juga menghilang.
Setelah mengecek lewat aplikasi pelacak, Riyanti mengetahui mobil itu berada di wilayah Tambakrejo, Sidoarjo.
Baca juga: Warga Geger Temukan Bayi Prematur Milik Gadis Belia yang Dibuang, Sosok Ayah Masih Jadi Misteri
Sepanjang malam, Riyanti bersama suaminya, Ismanto, resah memikirkan keberadaan kedua putrinya tersebut.
Kecemasan orangtua itu terjawab pada Selasa (7/9/2021) pagi.
Dira dan Dewa ditemukan tak bernyawa di dalam sumur di belakang rumahnya.
Evakuasi kedua korban cukup lama karena petugas gabungan dari polisi dan pemadam kebakaran harus mengeluarkan air sumur terlebih dulu.
Berita lain terkait pembunuhan kakak dan adik di Sidoarjo
Berita tentang kasus pembunuhan