Berita Kota Batu
Meski Sudah Boleh Buka, Taman Rekreasi Selecta Kota Batu Masih Tutup: Tak Mau Kecewakan Pengunjung
Meski sudah boleh buka, Taman Rekreasi Selecta Kota Batu masih tutup karena pembatasan usia pengunjung: Tak mau kecewakan.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Manajemen Taman Rekreasi Selecta belum membuka tempat wisata legendari di Kota Batu itu bagi para wisatawan.
Alasannya, adanya aturan anak usia di bawah 12 tahun dilarang masuk.
Pihak manajemen tidak ingin mengecewakan pengunjung, karena yang biasa datang ke sana adalah rombongan wisatawan dalam satu keluarga.
Dirut PT Selecta, Sujud Hariadi mengatakan, ia tidak ingin mengecewakan para pengunjung yang sudah jauh-jauh datang, namun kemudian tidak boleh masuk.
Ia mengaku khawatir akan timbul kekecewaan, sehingga berdampak terhadap Selecta di kemudian hari.
“Kami tidak menginginkan itu dan kami putuskan tidak membuka dalam masa uji coba,” kata dia, Senin (13/9/2021).
Pembatasan usia yang masuk ke tempat wisata cukup berat, apalagi terdapat wahana mainan air yang begitu digemari oleh anak-anak di Selecta.
Menurut pria yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu itu, air kolam renang telah diolah sedemikian rupa sehingga bisa membunuh bakteri ataupun kuman.
“Sampai saat ini, saya kira belum pernah ada terjadi klaster wisata, apalagi wahana kami luar ruangan,” terangnya.
Sujud berharap Kota Batu bisa turun level menjadi PPKM Level 2. Dengan begitu, aturan pembatasan usia bisa dilonggarkan.
Ia juga menjelaskan, kebijakan PPKM Level 3 di Malang Raya berdampak pada okupansi hotel. Peningkatan okupansi hotel di Kota Batu hingga 50 persen.
"Diberlakukannya PPKM Level 3 sejak bulan Agustus lalu membuat jasa akomodasi mengalami kenaikan okupansi. Puncaknya terjadi pada akhir pekan kemarin dengan okupansi mencapai 50 persen," ujar Sujud.
Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang di Kota Batu Akibatkan Plengsengan Ambrol hingga Atap Rumah Jebol
Ia menegaskan peningkatan okupansi mencapai 50 persen ini hanya terjadi saat weekend (akhir pekan). Sedangkan untuk weekday (hari kerja) kenaikannya hanya sekitar 10-20 persen saja.
Kondisi berbeda terjadi di Jatim Park 2. Manajemen Jatim Park 2 tetap membuka diri bagi wisatawan. Peraturan larangan anak di bawah usia 12 tahun juga tetap diberlakukan.
Guest Relation Officer Jawa Timur Park 2, Edo Mayranda menjelaskan, pihaknya banyak menolak wisatawan yang membawa anak berusia di bawah 12 tahun.
Sejak buka di akhir pekan lalu, ratusan orang telah datang ke Jatim Park 2. Namun juga tidak sedikit yang ditolak karena tidak sesuai dengan aturan.
Edo menegaskan, berdasarkan peraturan dari pemerintah pusat, bahwa anak di bawah usia 12 tahun dilarang masuk. Ia pun tidak mau mengambil risiko tetap memasukkan karena saat ini masih dalam tahapan uji coba.
“Bahkan ada yang memohon karena anaknya ulang tahun. Ia ingin anaknya bisa masuk barang 30 menit saja, tapi tetap tidak bisa karena aturannya begitu. Ini masih tahap uji coba, jangan sampai gagal,” terangnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batu, Ony Ardianto dalam keterangan resmi menyatakan, penambahan jumlah kasus baru sebagian besar berasal dari kontak erat keluarga pasien konfirmasi.
“Apabila ditinjau dari 14 indikator Bersatu Lawan Covid, kondisi Kota Batu pada minggu berada di skor 2.5 termasuk zona kuning atau wilayah dengan status risiko rendah,” tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, Kota Batu masuk kategori PPKM Level 2.
Dalam aturan PPKM Level 2, tempat wisata diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 25 orang tanpa ada pembatasan usia. Namun pembukaan itu dengan protokol kesehatan Covid-19 dan aplikasi Peduli Lindungi.