Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Pakar Tangkap Ekspresi Ketakutan Yosef Beri Kesaksian Kasus Subang, Pakar: Banyak Kejanggalan
Poppy Amalya pakar mikro ekspresi mencoba membaca sikap dan ekspresi Yosef, suami sekaligus ayah korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
"Beliau begitu sampai ke rumah langsung melapor ke polres. Katakan ada darah di bagian depan teras rumahnya, ada darah tidak mencari anak dan istri tapi melapor ke polres?" ujar Poppy penuh tanda tanya.
Baca juga: Terkuak Masa Lalu Yosef, Pemilik Asli Rumah Kini Jadi Fokus Baru Polisi, Pemeriksaan Sempat Terhenti

Poppy kemudian kembali menganalisa lebih dalam terkait keputusan Yosef yang yakin ada pembunuhan di rumahnya.
Menurutnya, sikap Yosef memang tergolong tidak biasa.
Terlebih, Yosef sejak awal mengakui sendiri bahwa dirinya tidak melihat keberadaan istri dan anaknya.
"Biasanya pada saat ada kejadian, tapi ini biasanya ada juga yang tidak biasa. Biasanya melihat ada peristiwa, dia akan lapor RT dan RW setempat barulah nanti dilaporkan RT dan RW. Beliau langsung, ini inisiatif yang baik," lanjutnya.
"Tapi kok bisa meyakini bahwa itu ada pembunuhan? Di awal kan mengatakan belum lihat."
Yosef Ketakutan saat Beri Keterangan
Tak hanya itu, Poppy melihat bahwa Yosef beberapa kali tertangkap menunjukkan ekspresi ketakutan.
Momen tersebut tertangkap saat Yosef saat itu menceritakan detik-detik ia mencari anak dan istri.
"Pada saat bilang takut, dia melihat ke bawah. 'Coba tolong dilihat' dia mengarahkan dengan mengekspresikan takut."
"'Udah gitu saya lapor ke kapolsek' ditanya lagi sama wartawan 'jadi belum ditemukan?' ia mengatakan dengan penekanan tubuh menandakan bahwa kalimat tersebut adalah benar dan ia ingin menekankan."

"'Saya belum menemukan' (kata Yosef), lalu matanya terpejam dengan erat dan memperlihatkan wajah takut," kata Poppy.
Tak hanya ekspresi takut, kata-kata yang keluar dari mulut Yosef juga tersendat hingga membuatnya mengulang kata agar jelas.
Adapun kata yang diulang adalah disangka dan prasangka.
Menurut Poppy hal tersebut berkaitan dengan emosi yang meluap sehingga ucapan yang dikeluarkan dapat tidak jelas atau terpotong.