Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Dini Hari Permukiman Padat Jalan Kunti Didatangi Ratusan Polisi, Warga Sontak Terbangun dari Tidur

Warga permukiman di kawasan Jalan Kunti, Sidotopo, Semampir, Surabaya mengaku kaget dengan adanya razia skala besar antisipasi peredaran narkotika

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Luhur Pambudi
Ratusan aparat gabungan saat razia skala besar antisipasi peredaran narkotika di kawasan Jalan Kunti, Sidotopo, Semampir, Surabaya 

"Motor punya saya ini, enggak pernah saya masukin, artinya ya aman aman saja. Sosialnya bagus satu sama lain.
Makanya kalau ada gerebekan itu, kan kaget kita," pungkasnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Samsul, pemilik depot makanan yang berada di ujung gang Jalan Kunti.

Samsul dan istrinya malah terbangun dari tidur dan memutuskan keluar rumah, setelah mendengar keramaian yang tak lazim muncul ditengah malam beberapa jam menjelang waktu ibadah Salat Subuh.

"Ya sempat bangun tidur ini. Enggak apa-apa. Udah biasa," tukas pria berkumis tipis itu.

Terkait dengan stigma negatif tentang kawasan Jalan Kunti menjadi lokasi yang marak terjadi peredaran narkotika. 

Samsul mengakui, jika anggapan semacam itu, sudah sejak lama diketahuinya, bahkan sebelum membuka warung makan di lokasi tersebut, dua tahun lalu.

"Saya enggak tahu (lihat transaksi narkotika di sini). Saya 2 tahun tinggal sini. (Stigma) ya tahu," pungkas Samsul.

Jangankan warga asli Surabaya, stigma negatif yang acap melingkupi permukiman Jalan Kunti, juga telah banyak diketahui oleh warga bukan asal Surabaya, seperti Emanilo (33) warga asal Lamongan.

Penjaga warung kopi (warkop) itu, mengaku, dirinya juga mengetahui adanya stigma tersebut.

Hanya saja, selama dirinya bekerja di warkop tersebut, sejak lima tahun lalu, dirinya tidak pernah mendapati adanya oknum warga yang bertransaksi narkotika, atau ditangkap oleh kepolisian karena penyalahgunaan narkotika, di kawasan jalan tersebut.

"(Stigma Jalan Kunti) ya ngerti, tapi saya kembali lagi, saya enggak pingin tahu," ungkap Emanilo di sela aktivitas berkemas menutup warkopnya.

Sementara itu, Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Jatim AKBP Samsul Makali mengungkapkan, alasan pihaknya melibatkan banyak personel dari unsur gabungan.

Karena cakupan wilayahnya terbilang padat penduduk, dan terdapat banyak permukiman sementara kosan di kawasan tersebut.

"Karena memang disini padat penduduk, dan banyak kos-kosan kecil-kecil, dan pendatang dari mana mana, merupakan daerah yang rawan," lugasnya pada awak media di lokasi.

Kumpulan berita Surabaya terkini

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved