Berita Kota Madiun
Sarankan Parapatan Luhur PSHT Digelar di Magetan, Kapolres Madiun Kota: Agar Lebih Kondusif
Sarankan Parapatan Luhur PSHT dilaksanakan di Magetan, Kapolres Madiun Kota: Itu agar lebih kondusif.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Kapolres Madiun Kota, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan menyarankan agar Parapatan Luhur (Parluh) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) tidak dilaksanakan di Kota Madiun maupun Kabupaten Madiun.
Sebagai gantinya, jika Parluh memang harus dilaksanakan, maka Dewa menyarankan digelar di Kabupaten Magetan.
"Kamtibmas itu harganya mahal, kami sudah memprediksi akan terjadi. Kalau dipaksakan (di Kota dan Kabupaten Madiun) akan membutuhkan pasukan yang banyak untuk pengamanan, biayanya juga besar," kata Dewa, Senin (11/10/2021).
Menurut Dewa, jika digelar di Kabupaten Magetan, konsentrasi massa akan berkurang jika dibandingkan digelar di Kabupaten dan Kota Madiun.
"Penyekatan pun akan lebih mudah, harapan kami dilaksanakan di Magetan itu agar lebih kondusif," lanjutnya.
Selain meminimalisasi bentrokan, Dewa juga melihat saat ini sedang pandemi Covid-19 (virus Corona) yang seharusnya sebisa mungkin meminimalisasi adanya kerumunan.
"Kita tidak hanya memikirkan satu masalah yang besar, tapi juga dampak-dampak turunannya nanti. Itu yang harus kita pertimbangkan," lanjutnya.
Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi menegaskan hingga saat ini pihaknya belum mengeluarkan izin pelaksanaan Parluh di Kota Madiun.
Jikapun memang ada usulan pelaksanaan Parluh dilaksanakan di Kabupaten Magetan, Maidi juga mempersilakan.
Baca juga: 10 Persen Lagi, Wali Kota Maidi Targetkan Seluruh Warga Madiun Sudah Divaksin Covid-19 Bulan Ini
"Jangan di Kota Madiun dulu. Karena selama ada dualisme pasti akan bentrok, seperti sebelumnya," kata Maidi.
Menurut Maidi, masyarakat di sekitar Padepokan Agung PSHT, Jalan Merak juga masih trauma dengan bentrokan yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
Termasuk Maidi sendiri yang saat itu juga berada di Padepokan Agung.