Piala Thomas dan Uber
5 Fakta Thomas Cup 2020, 19 Tahun Penantian Indonesia hingga Kemenangan Kelima atas China
5 fakta yang terjadi di Thomas Cup 2020, 19 tahun penantian Indonesia hingga kemenangan kelima Tim Merah Putih atas China.
Indonesia mengalahkan China pertama kali pada Thomas Cup 1984, dengan skor 3-2.
Sepuluh tahun kemudian, Indonesia memenangi laga atas China pada Thomas Cup 1994 dengan menang 5-0 pada fase penyisihan grup.
Indonesia kembali bertemu Negeri Tirai Bambu pada penyisihan Thomas Cup 1996. Saat itu, Indonesia menang, 3-2.
Indonesia mencatat kemenangan atas China pada final Thomas Cup 2000, dengan skor 3-0. Hal ini kembali terjadi pada Thomas Cup 2020 setelah Indonesia unggul 3-0.
3. Jonatan Jadi Penentu Kemenangan Indonesia
Pebulu tangkis tunggal putra, Jonatan Christie menjadi penentu kemenangan Indonesia atas China.
Jonatan yang tampil pada partai ketiga memenangi laga atas Li Shi Feng, 21-14, 18-21, 21-14.
Jonatan yang dominan pada gim pertama, sempat menurun performanya pada gim kedua. Namun, dia mampu kembali membalikkan keadaan dan mengejar ketinggalan pada gim penentuan.
Kemenangan Jonatan membuat partai keempat dan kelima tidak dimainkan sehingga pasangan kombinasi baru, Daniel Marthin/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito "menganggur" alias tidak bertanding.
Selama penyelenggaraan Thomas Cup 2020, Jonatan berkontribusi menyumbang lima poin. Dia hanya sekali kalah saat Indonesia berhadapan dengan Thailand.
Jonatan sebelumya juga menjadi penentu kemenangan Indonesia saat menghadapi Malaysia pada perempat final.
4. Partisipasi Hendra Setiawan Kedelapan
Pebulu tangkis ganda putra, Hendra Setiawan menjadi atlet paling senior dalam tim Thomas Cup Indonesia.
Bagi Hendra yang menjadi kapten tim, ini merupakan partisipasinya kedelapan pada Thomas Cup sejak 1998.
Sejak menjadi anggota Thomas Cup Hendra sudah dua kali mencicipi gelar juara Thomas Cup.
