Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kerap Beraksi di Mikrolet & Bus Rute Surabaya-Mojokerto, Ini Tampang 2 Copet Modus 'Muntah Mendadak'

Plolong (37) warga Surabaya dan Dedy Tryana (51) warga Kediri, hanya bisa pasrah saat disergap oleh anggota Tim Antibandit Polsek Wonokromo Polrestabe

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
Kapolsek Wonokromo Polrestabes Surabaya AKP Rini Pamungkas saat interogasi Plolong dan Dedy, dua orang anggota komplotan copet yang aksi di Mikrolet dan Bus trayek dari Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Plolong (37) warga Surabaya dan Dedy Tryana (51) warga Kediri, hanya bisa pasrah saat disergap oleh anggota Tim Antibandit Polsek Wonokromo Polrestabes Surabaya.

Mereka merupakan anggota komplotan copet kawakan yang beraksi menyasar warga pengguna moda transportasi umum, seperti mikrolet trayek Surabaya-Sidoarjo, dan bus minil trayek Krian-Mojokerto.

Modusnya, terbilang klasik. Komplotan itu akan membagi tugas. Satu diantara mereka akan memecah konsentrasi korbannya dengan berpura-pura muntah. 

Kemudian, saat korbannya mulai merasa terganggu lalu mulai menggeser tempat duduknya. Di situlah, dua orang pelaku lainnya, mulai menggasak barang bawaan korban. Entah itu, berupa ponsel, ataupun dompet.

Baca juga: Jatim Thrift Shop 2021, Ajang Berburu Baju Bekas Terbesar di Jawa Timur, Harga Mulai Rp 25 Ribu

Pelaku Dedy Tryana mengaku, sebelum merekayasa adegan muntah di dalam angkutan, bak pertunjukkan teater jalanan itu.

Dirinya akan menyimpan seteguk air di dalam rongga mulutnya itu, sebelum naik ke atas kendaraan angkutan.

Teknik meracau konsentrasi korban dengan cara demikian, ia pelajari secara otodidak dari teman-temannya sesama anggota pencopet.

Baca juga: Aksi Konyol Oknum Guru di Situbondo Posting Nyabu di Medos, Tidak Lama Langsung Diciduk Polisi

Ia tak menampik, bahwa teknik itu terbilang klasik, namun harus diakui masih terbilang ampuh mengelabuhi para korbannya setiap beraksi.

"Kalau muntahnya itu. Air ditaruh di dalam mulut. Ya diajari teman-teman," kata Dedy saat diinterogasi petugas di Aula Mapolsek Wonokromo, Jumat (29/10/2021).

Setelah berhasil menggondol barang milik korban. Pelaku Plolong mengungkapkan, pihaknya akan menjual barang hasil curian; yang berupa ponsel, ke pasar kaget malam hari di kawasan Wonokromo, Surabaya.

Uang hasil penjualan ponsel curian. Diakuinya, digunakan memenuhi kebutuhan hidup; membeli pakaian, dan makan.

"Jualnya enggak tentu. hasilnya buat makan, beli baju," ungkap Plolong seraya tertunduk lesu.

Kemudian, Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Polrestabes Surabaya Iptu Soekram mengungkapkan, pelaku akan segera mengganti pakaiannya; jaket, setiap kali berhasil beraksi menggasak barang bawaan korbannya.

Tak pelak, saat melakukan proses penangkapan terhadap keduanya, petugas juga menyita beberapa setel pakaian dan jaket yang dipakai para pelaku, dikala beraksi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved