Berita Trenggalek
Lakukan Penghematan, Pemkab Trenggalek Pangkas Anggaran Makan dan Minum di APBD 2022
Pemerintah dan DPRD Kabupaten Trenggalek tengah membahas R-APBD 2022. Dalam draf yang tengah dibahas, Pemkab Trenggalek mengurangi porsi anggaran maka
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Pemerintah dan DPRD Kabupaten Trenggalek tengah membahas R-APBD 2022.
Dalam draf yang tengah dibahas, Pemkab Trenggalek mengurangi porsi anggaran makan-minum dan sejenisnya hingga sekitar 20 persen di banding sebelumnya.
Pemotongan anggaran itu telah dilakukan pada pengalihan anggaran untuk penanganan Covid-19 pada tahun-tahun sebelumnya.
Nah, untuk tahun ini, pengurangan dilakukan sejak awal agar dana yang ada bisa dialihkan semaksimal mungkin untuk pembangunan.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, pemangkasan anggaran makan-minum dilakukan oleh setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Tiap OPD, kata dia, memotong anggaran dengan nilai yang bervariasi. Namun, apabila dirata-rata, jumlahnya di atas 20 persen dari penganggaran sebelumnya.
“Kami sudah sampaikan bahwa belanja makan-minum dan sebagainya kami pangkas. (Dan hasilnya) kami bisa melakukan penghematan yang cukup besar,” kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu.
Menurut dia, pemotongan anggaran makan-minum sebagai bentuk empati pemerintah kabupaten terhadap dampak wabah yang dirasakan oleh warga.
“Juga bahwa kami memprioritaskan (anggaran) untuk belanja langsung yang serapannya bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujar dia.
Seperti diketahui, APBD Kabupaten Trenggalek 2022 diproyeksikan sebesar Rp 2,054 triliun.
Dari jumlah itu, nilai belanja daerah meningkat 1,05 % dari APBD tahun 2021. Belanja modal yang tertulis dalam R-APBD 2022 senilai Rp 433,5 miliar.
Kenaikkan itu bersumber dari dana alokasi fisik Rp 40 miliar dan alokasi pinjaman Program Pemulihan Ekonomi (PEN).
Pemkab Trenggalek berencana untuk menggenjot program pembangunan infrastruktur lewat anggaran yang ada.
Ini karena pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan banyak tertunda saat pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
Mas Ipin mengatakan, proyeksi anggaran yang ada dan nilai kenaikkannya membuat pemkab optimistis menjalankan pembangunan di Kabupaten Trenggalek pada 2022.