Mengenal Terapi Suntik Botox hingga Dilatasi Mandiri untuk Pasien Vaginismus
Mengenal terapi suntik botox hingga dilatasi mandiri untuk pasien vaginismus. Ketahui dulu penyebab vaginismus.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Suntik botox menurut dr Eighty dapat dilakukan setiap 4-6 bulan sekali tergantung kebutuhan pasien. Namun ada juga pasien yang sekali suntik botox sudah normal dan tidak perlu tindakan lagi.
Sementara untuk vaginismus sekunder yang cenderung berkaitan dengan penyebab psikologis, dr Eighty menyarankan adanya campur tangan psikiater. Penyebab trauma atau ketakutan harus dihilangkan terlebih dahulu.
"Bahkan bagi beberapa pasien yang penyebabnya adalah trauma atau psikologis lebih membutuhkan penyembuhan secara psikis oleh psikiater. Kalau ini berhasil, maka ia akan normal kembali. Terapi medis bisa membantu untuk membiasakan lagi saja," paparnya.
Selain upaya di atas, dr Eighty juga menyarankan terapi mandiri seperti senam kegel untuk tahap berkelanjutan. Senam kegel yang dipercaya mampu merelaksasi otot ini akan mempermudah pasien vaginismus.
"Dengan senam kegel, pasien akan lebih mudah mengatur otot-otot di sekitar vaginanya. Jadi dia bisa mengendalikan supaya tidak kontraksi dengan menjadikannya rileks," tutupnya.