Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Potensi Bahaya Varian Baru Covid-19 Omicron Kata Epidemiolog, Mendominasi di Afrika Selatan 2 Minggu

Saat ini kemunculan varian baru virus Corona bernama Omicron atau B.1.1.529 menjadi perhatian dunia. Apa potensi bahayanya?

SHUTTERSTOCK/angellodeco via KOMPAS.com
Ilustrasi varian baru virus Corona bernama Omicron yang muncul di Afrika Selatan baru-baru ini. 

Lebih lanjut, Dicky memaparkan bahwa varian Omicron dapat melakukan reinfeksi atau infeksi ulang pada orang-orang yang sudah terinfeksi varian Delta, atau orang-orang yang sudah mendapatkan vaksinasi.

"Makanya ini berbahaya," ungkap Dicky.

Dicky mengatakan, saat ini belum dapat dipastikan apakah varian Omicron dapat berkontribusi pada tingkat keparahan penyakit yang diderita pasien Covid-19.

"Data untuk kematian dan keparahan masih terlalu awal. Tapi untuk transmisi atau penularan sudah lebih dari berbahaya. Bahkan potensinya bisa 500 persen dari virus liar," kata dia.

Ilustrasi varian baru virus Corona bernama Omicron yang muncul di Afrika Selatan baru-baru ini.
Ilustrasi varian baru virus Corona bernama Omicron yang muncul di Afrika Selatan baru-baru ini. (SHUTTERSTOCK/angellodeco via KOMPAS.com)

Berpotensi membebani fasilitas kesehatan

Sejauh ini, menurut Dicky, infeksi varian Omicron pada orang yang sudah mendapatkan vaksinasi menunjukkan gejala mild atau ringan.

"Tapi mild (ringan)-nya ini belum cukup lengkap. Karena yang dilihat baru pada dewasa-muda di bawah 30 tahun," kata Dicky.

"Pada lansia dikabarkan (gejalanya) berat. Nah ini (data keparahan dan kematian) yang masih harus ditunggu," imbuhnya. 

Namun demikian, Dicky mengatakan bahwa penyebaran varian Omicron berpotensi besar menyebabkan beban rumah sakit dan fasilitas kesehatan meningkat.

Karena varian Omicron terbukti memiliki tingkat penularan yang lebih cepat, sehingga akan berpotensi menginfeksi lebih banyak orang.

"Katakanlah fatalitas itu 1 persen dari total. Tapi 1 persen dari 100 dan 1 persen dari 100.000 kan banyakan yang 100.000," kata Dicky.

"Kemudian kesakitan. Katakanlah kesakitan itu di kisaran 20 persen atau 15 persen. Tapi 15 persen atau 20 persen dari 1.000 dengan dari 100.000 atau 10.000 ya tentu beda," imbuh dia.

Dari kasus di atas, maka dikhawatirkan dapat membebani fasilitas kesehatan, layanan kesehatan, kebutuhan obat, dan lain sebagainya.

Baca juga: Ciri-ciri Tertular Virus Corona Varian Delta Menurut Ahli Epidemologi, Hindari 6 Lokasi Rawan ini

Tentang varian Omicron

Mengutip laman WHO, varian Omicron atau B.1.1.529 pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved