Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gunung Semeru Erupsi

6 Anjing Satwa K-9 Polda Jatim Dikerahkan Cari Korban Erupsi Gunung Semeru yang Hilang

Enam ekor anjing Unit Satwa K-9 Polda Jatim telah dikerahkan langsung berdasarkan instruksi Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dalam upaya pencarian

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
SURYA/DONI PRASETYO
ILUSTRASI - Tim Satuan Satwa K9 Polda Jatim saat turun memburu Muh Mudiono alias Mahmudi, pelaku pembunuhan calon istri dan keluarganya di Kabupaten Ngawi, yang lari ke hutan, Rabu (27/9/2017). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Enam ekor anjing Unit Satwa K-9 Polda Jatim telah dikerahkan langsung berdasarkan instruksi Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dalam upaya pencarian korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang.

Tidak hanya mengerahkan Unit Satwa K-9 Polda Jatim. Dalam aspek penanganan bencana lainnya, Polda Jatim juga telah mengirim personel dari Tim Medis Biddokkes, Tim DVI, tim dapur umum, dan tim air bersih.

Tak berhenti di situ, Polda Jatim juga telah mengerahkan peralatan dan kendaraan terkait bencana alam erupsi itu. 

Di antaranya, mobil SAR, mobil dapur lapangan, mobil reapiter, mobil water treatment, ambulance. Selanjutnya, satu Helikopter juga telah dikirimkan dan siap dioperasikan di lokasi bencana 

"Segala unsur kekuatan terbaik yang dimiliki Polri dikerahkan untuk membantu warga yang menjadi korban Erupsi Gunung Semeru. Seluruh sarana dan prasarana kami maksimalkan guna meringankan beban masyarakat," ujar Nico pada awak media di Lumajang, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Misi Kemanusiaan Aman Nusa II Dimulai, 945 Personel Polri Dikerahkan Bantu Penanganan Erupsi Semeru

Sementara itu, upaya pencarian dari Tim Brimob dibantu dengan Tim K-9 hingga Minggu sore, terpaksa harus dihentikan, mengingat cuaca di lokasi turun hujan dan tidak memungkinkan untuk di lanjutkan dalam pencarian korban.

Lalu, catatan perihal jumlah korban terdampak. Warga yang mengungsi di pos pengungsian Balai Desa Penanggal sampai dengan minggu (5/12/2021) sore sebanyak 206 pengungsi 

Ratusan pengungsi itu dari 4 desa, diantaranya Desa Kajar kuning, Curah Koboan, Kebon Seket, dan Wonosari. Saat ini mereka membutuhkan masker, pakaian bersih, makanan, dan obat obatan. 

Baca juga: Ini Potret Bripda Randy Bagus di Balik Jeruji Besi, Tersangka Kasus Aborsi Mahasiswi Mojokerto

Untuk korban jiwa, dari data yang dihimpun oleh tim dokes RS. Bhayangkara Lumajang, ada sebanyak 43 korban luka dan gangguan pernafasan, sedangkan 12 telah berhasil di evakuasi dalam keadaan meninggal dunia. 

Sekadar diketahui, hari kedua pascaerupsi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menginginkan dua kepala daerah Lumajang dan Malang saling menguatkan untuk penanganan bencana. 

Termasuk, segera membangun Jembatan Piket Nol yang putus akibat erupsi. Mengingat jembatan itu merupakan jalur alternatif menuju Lumajang-Malang.

Selain Gubernur Khofifah, Menteri Sosial Tri Rismaharini juga menyampaikan hasil monitoringnya. Bahwa lapangan di Desa Penanggal menjadi lokasi yang paling aman untuk mengamankan diri ancaman erupsi susulan.

"Menurut PVMBG masih akan ada potensi semburan jadi kita harus prepare yang teraman. Nanti akan kami kirimkan 20 tenda kalau warga mau menemukan," ujarnya mantan Walikota Surabaya itu, saat meninjau lokasi, Minggu (5/12/2021).

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved