Virus Corona
Cara Memantau Sebaran Virus Corona Varian Baru Omicron, ini Linknya, 42 Negara Sudah Lapor
Muncul varian baru virus Corona di Afrika Selatan bernama Omicron. Lantas, bagaimana cara mengecek sebaran varian Omicron?
TRIBUNJATIM.COM - Masa pandemi Covid-19 hingga kini masih belum berakhir, terbaru muncul varian baru virus Corona di Afrika Selatan bernama Omicron.
Adapun varian baru virus Corona ini menjadi perhatian seluruh dunia sekaligus Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (9/12/2021), jumlah mutasi varian Omicron sangat tinggi, yakni 32 mutasi pada protein spike.
Berdasarkan data awal, Omicron dapat memiliki transmisibilitas yang lebih tinggi dan kemampuan yang lebih besar untuk menghindari respons imun yang dihasilkan, baik melalui infeksi sebelumnya atau melalui vaksin.
Sejumlah negara di dunia pun telah melaporkan temuan kasus Covid-19 dengan varian Omicron.
Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia? Simak Kata Pakar, Belajar dari Sebaran Varian Delta
Lantas, bagaimana cara mengecek sebaran varian Omicron?
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Lembaga Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, laman yang banyak digunakan untuk memantau kasus varian virus Corona adalah GISAID.
Alamat situsnya https://www.gisaid.org/hcov19-variants/.
"Saat ini yang user friendly dan banyak dipakai/dirujuk adalah GISAID," ujar Amin.
GISAID merupakan platform yang diluncurkan pada World Health Assembly pada Mei 2008.
Baca juga: Apakah Varian Baru Covid-19 Omicron Bisa Terdeteksi Tes PCR? ini Kata WHO, Ketahui Juga Gejalanya
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman juga merekomendasikan GISAID untuk memantau varian virus Corona secara global.
Situs ini telah dibuat sebagai alternatif dari model berbagi domain publik.
Awalnya, para ilmuwan menggunakan laman GISAID untuk meningkatkan pembagian data influenza.
GISAID telah diakui Komisi Eropa sebagai organisasi penelitian dan mitra dalam konsorsium Predemics pada 2013.
Konsorsium ini merupakan proyek Kesiapsiagaan, Prediksi, dan Pencegahan Munculnya Virus Zoonosis dengan Potensi Pandemi menggunakan pendekatan multidisiplin.