Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Dua Pekan Lalu Masih Rp30 Ribu, Harga Cabai di Kabupaten Madiun Kini Tembus Rp65.000, Ini Sebabnya

Menjelang perayaan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Kabupaten Madiun merangkak naik.

TRIBUNJATIM.COM/Sofyan Arif Candra
Menjelang perayaan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Harga cabai dan minyak di Kabupaten Madiun Merangkak Naik. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Kabupaten Madiun merangkak naik.

Bahkan, harga cabai rawit mengalami kenaikan lebih dari 100 persen atau dua kali lipat.

Seorang pedagang di Pasar Sayur Caruban, Kabupaten Madiun, Anik Ernawati, mengatakan harga cabai rawit naik dari sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram, tetapi saat ini mencapai Rp 65.000 per kilogram.

"Mulai naiknya sudah sekitar dua-tiga pekan yang lalu. Dari tengkulak harganya memang sudah tinggi," kata Anik, Jumat (10/12/2021).

Menurut Anik, penyebab naiknya harga cabai rawit dari tengkulak ini disebabkan karena datangnya musim hujan yang menyebabkan cabai cepat busuk.

"Jadi bukan karena datangnya Nataru tapi karena ada musim hujan, cabai jadi cepat busuk sehingga barangnya tidak banyak," lanjutnya.

Baca juga: Bupati Madiun Berangkatkan Bantuan Beras 5 Ton, Ekskavator, hingga Nakes untuk Korban Erupsi Semeru

Kenaikan harga cabai tersebut memaksa Anik mengurangi stok barang yang ia jual sehari-hari.

Jika sebelumnya ia berani beli dari tengkulak 15 kilogram perhari, sekarang dia hanya beli 10 kilogram per hari.

"Jadi harus habis hari itu juga karena kalau tidak habis bisa busuk dan rugi. Apalagi pembeli kan juga mengurangi belanjanya, kalau biasanya satu kilogram, jadi setengah kilogram," terangnya.

Selain cabai rawit, kebutuhan pokok yang harganya naik signifikan adalah minyak goreng. 

Saat ini, harga minyak goreng kemasan senilai Rp 19 ribu per liter padahal sebelumnya Rp 13-14 ribu per liter.

Anik tidak tahun pasti kenapa harga minyak goreng kemasan mulai naik. Namun langkanya minyak goreng curah bisa menjadi sebab naiknya harga goreng kemasan.

"Biasanya tukang gorengan itu belinya minyak goreng curah karena lebih murah. Sekarang ya harus beli minyak goreng kemasan semua, padahal harganya sedang naik," tambahnya.

Naiknya harga minyak goreng kemasan tersebut menurut Anik mulai terjadi lebih kurang tiga pekan yang lalu.

"Saya mau kulakan minyak goreng curah sekarang ya sudah tidak ada. Sulit sekali," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved