Berita Malang
Diawali Suara Gemuruh, Lantai Ruang Tunggu Cuci Mobil di Malang Ambrol ke Sungai, Ini Penyebabnya
Akibat tergerus aliran sungai, plengsengan ruang tunggu tempat cucian mobil di Kota Malang mengalami ambrol.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Akibat tergerus aliran sungai, lantai ruang tunggu tempat cucian mobil di Kota Malang mengalami ambrol.
Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, kejadian itu terjadi di Jalan Terusan Candi Mendut No. 36 B, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru pada Rabu (12/1/2022) siang.
Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
"Jadi saat para pegawai tempat cucian mobil sedang bekerja, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari ruang tunggu. Setelah dicek oleh para pegawai, ternyata ruang tunggu itu baru saja ambrol ke arah sungai," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Setelah itu, Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Malang langsung meluncur ke lokasi. Sesampainya di lokasi, tim langsung melakukan asesment.
Baca juga: Keliling Cari Sasaran, Pria Asal Mojokerto Bobol Konter di Malang, Gondol Laptop dan Belasan Ponsel
"Dari hasil asesment, bagian lantai ruang tunggu sebagian ambrol, dan tembok mengalami retak dan ambrol dengan panjang lebih kurang 5 meter dan tinggi 3,5 meter. Selain itu, dinding dan lantai toilet dengan ukuran lebih kurang 2x2 meter ambrol."
"Lalu, atap galvalum dan dinding tempat cucian mobil sepanjang 27 meter dan lebar 9 meter roboh. Kemudian, plengsengan sepanjang lebih kurang 35 meter dan tinggi 4 meter mengalami longsor," imbuhnya menjelaskan.
Akibat kejadian tersebut, berdampak pada aliran sungai yang tertutup material longsor.
"Selain itu, tempat usaha tidak bisa difungsikan sementara waktu karena sebagian bangunan belakang banyak yang posisi menggantung dan berpotensi longsor susulan," tambahnya.
Alie menerangkan, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut. Hanya kerugian materi yang diperkirakan sekitar Rp 101 juta.
"Untuk penyebab kejadian, dikarenakan dorongan aliran sungai yang membentur bangunan. Akibatnya, kondisi tanah menjadi labil dan membuat plengsengan serta bangunan diatasnya mengalami ambrol," pungkasnya.