Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Mengenal Zifivax yang Jadi Vaksin Booster, Diberikan 3 Kali Suntikan, ini Efek Samping & Efikasinya

Satu dari lima jenis vaksin booster yang bakal dipakai vaksinasi dosis ketiga adalah Zifivax. Apa itu Zifivax?

SHUTTERSTOCK/myboys.me via KOMPAS.com
Ilustrasi jenis vaksin booster. Satu di antaranya Zifivax. 

TRIBUNJATIM.COM - Satu dari lima jenis vaksin booster yang bakal dipakai vaksinasi dosis ketiga adalah Zifivax.

Lantas, bagaimana efek samping Zifivax hingga efikasinya?

Simak ulasannya dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Diketahui, vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster menggunakan lima jenis vaksin.

Di antaranya Coronavac (Sinovac), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax. 

Baca juga: Vaksinasi Booster Gratis Pakai Vaksin Apa? Cek Kombinasi Vaksin Dosis Ketiga sesuai Rekomendasi WHO

Kelima vaksin tersebut telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM).

Dari jenis-jenis vaksin tersebut, Zifivax merupakan jenis vaksin yang belum familiar terdengar oleh masyarakat Indonesia.

Apa itu vaksin Zifivax, dan berapa tinggi tingkat efikasinya? 

Profil vaksin Zifivax

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander Ginting mengatakan vaksin Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal China.

Vaksin Zifivax menggunakan platform rekombinan protein sub-unit untuk memicu respons imun.

Para ilmuwan menumbuhkan versi protein yang tidak berbahaya dalam sel dan kemudian memurnikannya, sebelum dirakit menjadi vaksin dan disuntikkan.

"Vaksin ini diproduksi dengan platform rekombinan protein sub-unit. Sudah ada label halalnya, sudah ada izin BPOM," ujar Alex dikutip dari Kompas.com.

Lebih detail, vaksin ini menggunakan bentuk dimer dari receptor-binding domain (RBD) sebagai antigen, bagian yang tidak berbahaya dari virus SARS-CoV-2.

Baca juga: Cara Mengecek Tiket Vaksin Booster dan Jadwal Vaksinasi Dosis Ketiga di PeduliLindungi, Gratis!

Efek samping vaksin Zifivax

Dari hasil uji klinik yang dilakukan, BPOM menyatakan bahwa pemberian vaksin Zifivax secara umum dapat ditoleransi dengan baik.

Adapun efek samping lokal yang paling sering terjadi meliputi:

- Timbul nyeri pada tempat suntikan

- Sakit kepala

- Kelelahan

- Demam Nyeri otot (myalgia)

- Batuk

- Mual (nausea)

- Diare dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Ilustrasi vaksin Covid-19: Satu dari lima jenis vaksin booster yang bakal diberikan adalah Zifivax.
Ilustrasi vaksin Covid-19: Satu dari lima jenis vaksin booster yang bakal diberikan adalah Zifivax. (SHUTTERSTOCK/Chokniti Khongchum)

Efikasi vaksin Zifivax

Vaksin Zifivax memiliki tingkat efikasi yang beragam untuk mencegah dan melawan virus Corona Covid-19. 

Menurut Alex, dari berbagai literatur dilaporkan untuk efikasi vaksin Zifivax pada berbagai varian virus penyebab Covid-19 yakni:

- Pada varian Alfa, tingkat efikasi vaksin Zifivax mencapai 92,93 persen.

- Pada varian Gamma, tingkat efikasi vaksin Zifivax mencapai 100 persen.

- Pada varian Delta, tingkat efikasi vaksin Zifivax mencapai 77,47 persen.

- Pada varian Kappa, tingkat efikasi vaksin Zifivax mencapai 92,93 persen.

"Tentu di lapangan bisa saja berubah karena virus terus bermutasi dan manusia juga diikuti faktor imunitas individual," lanjut Alex.

Baca juga: Vaksin Booster Wajib atau Tidak? ini Kata Kemenkes, Lihat Syarat dan Kriteria Penerima Dosis Ketiga

Dikutip dari Kompas.com, uji klinik fase III untuk vaksin Zifivax dilakukan di lima negara, yakni Indonesia, China, Uzbekistan, Pakistan, dan Ekuador.

Efikasi 81,71 persen dihitung sejak tujuh hari setelah mendapat vaksinasi lengkap (setelah dosis ketiga).

Angka efikasi ini disebut masih konsisten, yakni di angka 81-82 persen.

Berikut rinciannya:

- Efikasi terhadap populasi dewasa usia 18-59 tahun adalah 81,5 persen.

- Efikasi terhadap populasi lansia di atas 60 tahun adalah 87,6 persen.

- Efikasi terhadap populasi di Indonesia secara keseluruhan adalah 79,88 persen.

Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya.

Dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 mL).

Baca artikel seputar virus Corona lainnya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved