Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Info Sehat

Ketahui 4 Hal Penting Sebelum Egg Freezing Seperti yang Dilakukan Luna Maya, Cek Prosedur dan Risiko

Belakangan ini egg freezing menjadi sorotan. Apalagi setelah adanya pengakuan dari sosok artis terkenal yakni Luna Maya. Bagaimana risikonya?

THINKSTOCKS/PHONLAMAIPHOTO via KOMPAS.com
Ilustrasi egg freezing yang dilakukan oleh artis Luna Maya. 

TRIBUNJATIM.COM - Belakangan ini tindakan medis egg freezing menjadi sorotan.

Apalagi setelah adanya pengakuan dari sosok artis terkenal yakni Luna Maya.

Wanita yang merupakan mantan kekasih Ariel Noah ini mengakui telah melakukan egg freezing atau mature oocyte crypreservation.

Lantas, bagaimana risiko egg freezing dan prosedurnya?

Simak ulasannya berikut ini dilansir dari Kompas.com, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Apa Itu Tembakau Gorila yang Dikonsumsi Fico Fachriza? Efek Lebih Buruk dari Ganja, Ini Komposisinya

Melansir dari Fortishealthcare, egg freezing adalah proses pembekuan sel telur, di mana dalam metode ini sel telur wanita diambil dari ovarium selanjutnya dibekukan saat tidak dibuahi dan disimpan untuk digunakan ketika wanita tersebut telah siap untuk memiliki anak.

Adapun ketika seseorang tersebut telah siap, maka proses akan dilanjutkan dengan fertilisasi in vitro (bayi tabung).

Yakni sel telur dibuahi dan kemudian ditanamkan pada rahim wanita tersebut.

Melansir dari MedicalNewsToday, wanita biasanya memasuki masa menopause di usia akhir 40-an atau awal 50-an.

Adapun tahun-tahun menjelang menopause, kesuburan wanita akan menurun sehingga kecenderungan untuk hamil dan memiliki anak juga akan berkurang.

Sehingga egg freezing kerap dipilih bagi mereka yang belum siap hamil pada usia lebih muda.

Egg freezing dapat menawarkan harapan untuk tetap hamil di masa depan, meski demikian kemungkinan hamil pada egg freezing tak sebesar pada kondisi telur segar.

Baca juga: Fakta Menarik Soal Bayi Tabung, Embrio Calon Bayi Bisa Disimpan Frozen Sampai Puluhan Tahun

Apa yang harus dilakukan sebelum melakukan egg freezing?

Saat akan melakukan egg freezing maka biasanya dokter akan menilai riwayat medis pasien seperti keteraturan siklus menstruasi, melakukan serangkaian tes darah dan menilai kadar hormon.

Guna memaksimalkan ketersediaan sel telur biasanya wanita akan menjalani perawatan hormon guna merangsang produksi sel telur lebih banyak.

Dokter juga akan melakukan tes darah teratur untuk melihat efek dari perawatan hormon.

Serta akan diminta melakukan USG untuk mendeteksi ovulasi dan perkembangan sel telur.

Baca juga: Mengenal Program Bayi Tabung, Solusi Pasangan yang Ingin Punya Bayi Kembar dan Pilih Jenis Kelamin

Prosedur egg freezing

Dokter nantinya akan memasukkan jarum pada folikel ovarium untuk mendapatkan sel telur yang telah matang. Dalam prosesnya dokter akan memantau melalui ultrasound.

Namun jika tak terlihat, maka akan dilakukan operasi perut untuk mengangkatnya.

Setelah sel telur diambil selanjutnya pembekuan dilakukan secepat mungkin.

Dokter menyuntikkan larutan khusus ke dalam sel telur sebelum membekukan guna mengatasi kristal es rusak akibat sel-sel telur yang penuh dengan air.

Nantinya ketika seseorang yang telah siap untuk memiliki bayi maka sel telur yang dibekukan akan dibuahi di laboratorium menggunakan sperma dari pasangan.

Jika prosedur berhasil maka sel telur berkembang menjadi embrio yang mengalami implantasi di rahim wanita beberapa hari kemudian.

Baca juga: Apa Itu Florona? Kasus Pertama Terdeteksi di Israel, Simak Gejala, Tingkat Keparahan & Cara Mencegah

Faktor-faktor keberhasilan egg freezing

Data kehamilan dari egg freezing bervariasi. American Society for Reproductive Medicine (ASRM) memperkirakan bahwa 2–12 persen sel telur beku berkembang menjadi kehamilan hidup untuk wanita di bawah usia 38 tahun.

Faktor-faktor penentu egg freezing berhasil digunakan seseorang untuk mendapatkan bayi di masa yang akan datang yakni:

- Usia saat membekukan sel telur: wanita yang lebih muda cenderung menghasilkan lebih banyak sel telur yang lebih baik

- Usia saat pencairan sel telur dan IVF (bayi tabung): wanita lebih muda lebih mungkin memiliki kehamilan sukses

- Kualitas sperma: sperma yang sehat lebih mungkin menghasilkan embrio yang sehat dan kehamilan yang sukses

- Klinik: tingkat keberhasilan pembekuan dan pencairan sel telur bervariasi antar klinik

- Jumlah sel telur: Semakin banyak sel telur yang dibekukan menawarkan lebih banyak peluang untuk siklus IVF yang sukses

Ilustrasi egg freezing yang dilakukan oleh artis Luna Maya.
Ilustrasi egg freezing yang dilakukan oleh artis Luna Maya. (THINKSTOCKS/PHONLAMAIPHOTO via KOMPAS.com)

Berbagai alasan egg freezing

Egg freezing tidak selalu berhasil menghasilkan kelahiran hidup.

Peluang keberhasilan setiap egg freezing menghasilkan kelahiran hidup antara 2 dan 12 persen.

Hal ini dipengaruhi sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi peluang kehamilan seperti kesehatan rahim, usia dan kesehatan secara keseluruhan.

Berikut ini sejumlah alasan wanita melakukan egg freezing:

- Rencana karier dan pendidikan

- Keadaan pribadi

- Kanker

- Infeksi, kegagalan organ dan berbagai masalah lain

- Pembekuan sel telur juga menawarkan harapan bagi wanita yang menerima perawatan penyakit serius yang bisa mengurangi kesuburannya.

Risiko metode egg freezing 

Meskipun metode pembekuan sel telur tampaknya menjadi pilihan yang baik untuk wanita yang khawatir tentang masalah ketidaksuburan terkait usia, dokter tidak menyarankan pendekatan ini karena adanya sejumlah risiko.

Terdapat sejumlah risiko dari egg freezing, yakni:

1. Kondisi terkait penggunaan obat kesuburan

Meskipun jarang terjadi namun obat kesuburan suntik yang dipakai seperti HCG yang dipakai untuk menginduksi ovulasi bisa menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium.

Pada kondisi ini ovarium bisa sakit dan bengkak setelah pengambilan sel telur.

Adapun cirinya:

- Diare

- Mual

- Muntah

- Sakit perut

- Kembung

2. Komplikasi selama pengambilan sel telur

Dalam skenario yang sangat jarang, pengambilan sel telur dengan aspirasi jarum halus bisa mengakibatkan perdarahan, kerusakan usus, infeksi atau kerusakan pembuluh darah atau kandung kemih

3. Risiko emosional

Prosedur egg freezing terkadang akan memberikan harapan palsu mengingat keberhasilan kehamilan yang terbatas.

Selain itu ada risiko keguguran yang diasarkan pada usia wanita saat pengambilan sel telur.

Baca artikel lainnya seputar info sehat

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved