Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Fakta Menarik Soal Bayi Tabung, Embrio Calon Bayi Bisa Disimpan 'Frozen' Sampai Puluhan Tahun

Fakta menarik soal bayi tabung, embrio calon bayi bisa disimpan 'frozen' sampai puluhan tahun, kualitas genetik tidak akan rusak.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Ilustrasi Bayi - Fakta menarik soal bayi tabung, embrio calon bayi bisa disimpan 'frozen' sampai puluhan tahun, kualitas genetik tidak akan rusak. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Istilah penanaman embrio ke dalam rahim tak asing lagi bagi yang menjalankan program in vitro fertilization atau IVF. Dikenal juga sebagai program bayi tabung, IVF belakangan makin diminati. 

Tak hanya bagi pejuang buah hati yang lama tak kunjung dikaruniai momongan, namun juga bagi pasangan yang ingin mengatur jarak kehamilan

Dalam prosedur bayi tabung, sel telur yang telah diambil dan dibuahi akan menjadi beberapa embrio. Embrio ini yang nantinya akan ditanam ke dalam rahim perempuan sehingga terjadi kehamilan. 

Dokter Spesialis Kandungan Morula IVF Surabaya, dr Benediktus Arifin menyampaikan, IVF bisa dilakukan fast transfer setelah sel sperma bertemu di embrio, kemudian ditransferkan langsung. Ada yang rahim sudah siap atau ada juga kepentingan lain, jadi akan dilakukan freezing atau disimpan beku. 

"Saat pembuahan, akan didapat beberapa embrio sekaligus. Pasangan program bayi tabung bisa pilih mau ditanam satu atau kembar. Sisanya bisa disimpan untuk kehamilan berikutnya," ungkap dr Benediktus Arifin saat acara HUT ke-9 Morula Surabaya, Minggu (28/11/2021). 

Ia menuturkan, prosedur penyimpanan embrio milik pasangan program IVF tersebut sudah biasa dilakukan. Melalui prosedur tertentu, embrio bisa bertahan bertahun-tahun lamanya. Kualitas embrio juga tidak menurun. 

"Pasien saya ada yang menyimpan embrio kedua sampai bertahun-tahun. Program pertama mereka lakukan 2015 lalu, kami tanam satu embrio. Cadangan embrionya mereka simpan di Morula IVF dan 2021 ini kami bantu tanam kembali satu embrio. Jadi kehamilan kedua selisihnya 6 tahun," papar dr Ben, sapaan akrabnya. 

Baca juga: Mengenal Program Bayi Tabung, Solusi Pasangan yang Ingin Punya Bayi Kembar dan Pilih Jenis Kelamin

Jika dilihat dari usia pembuatan embrio di tahun yang sama, bisa dibilang kedua bayi tersebut adalah embrio kembar. Namun bukan kembar identik. Hanya usia embrionya saja yang sama. 

"Kembar usia embrionya. Tidak dengan usia aslinya, karena baru ditanam lagi tahun ini. Mereka masih punya cadangan embrio lagi. Cuma untuk penanamannya menunggu keputusan pasangan. Karena faktor usia juga kan memepengaruhi," jelasnya. 

Pasien dr Ben yang merupakan pasangan suami istri asal Sumenep, Madura, Aisyah Fiyanti dan Rifki tersebut viral di media sosial karena melahirkan bayi 'kembar' 6 tahun. 

Sebenarnya fenomena frozen embrio ini bukan hal baru dalam program IVF. dr Ben menjelaskan, embrio yang disimpan frozen sebenarnya bisa bertahan hingga puluhan tahun di luar negeri. 

"Di luar negeri ada frozen embrio yang bisa bertahan hingga hampir 30 tahun. Namun baru ditemukan di Amerika. Ada embrio donor yang usianya sampai 27-28 tahun di sana. Di Morula Surabaya sendiri, paling lama baru 6 tahun," imbuhnya. 

Meski disimpan beku dalam waktu bertahun-tahun lamanya, lanjut dr Ben, kualitas genetik dari embrio tidak akan rusak. Selama penyimpanan dilakukan menggunakan teknologi frozen khusus dan saat diencerkan juga menggunakan teknologi yang baik. 

Menurut penuturan dr Ben, pasien Morula IVF Surabaya sebenarnya banyak menyimpan embrio setelah tindakan bayi tabung pertama. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved