Jatuh Bangun Empat Sahabat Dirikan Bisnis Aplikasi Kasir Pintar, Sempat Dipandang Sebelah Mata
Jatuh bangun empat sahabat asal Jawa Timur dirikan bisnis aplikasi Kasir Pintar, sempat dipandang sebelah mata dan mendapat banyak kritikan.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Dari awal gaji hanya Rp 1 juta, kini keempatnya bisa merasakan kenaikan gaji menjadi Rp 4 juta per bulan sampai Rp 8 juta per bulan. Bahkan kini, mereka bisa merasakan omzet miliaran rupiah bersama-sama
"Tidak mudah membangun bisnis tanpa modal. Semua perlu proses. Di awal bertemu investor kami asal saja menyebut dana untuk pengembangan aplikasi Kasir Pintar ini. Padahal saat itu juga belum tahu untuk apa saja dana itu," kata Ica, sapaan akrab Sitti Raisya Fitri yang juga CMO Kasir Pintar.
Perempuan asli Mojokerto, Jawa Timur, ini mengatakan, investor pun sempat ragu. Karena, ia dan tim belum bisa meyakinkan investor untuk memberikan investasi yang diharapkan.
Karena baru merintis usaha yang belum tentu hasilnya, tak semua keluarga dari anggota tim menyetujui. Nuning bahkan sempat 'perang dingin' dengan sang ibu yang berharap anaknya menjadi PNS.
Perempuan asal Mojokerto, Jawa Timur, ini mengaku kerap dipandang sebelah mata, bahkan diremehkan oleh anggota keluarga atau saudara lainnya.
"Karena ibu seorang PNS, beliau ingin saya juga menjadi PNS. Ketika saya bilang mau buka usaha bareng teman-teman, ibu langsung marah. Kami sempat perang dingin. Namun akhirnya setelah tahu bahwa bisnis Kasir Pintar ini kami bersungguh-sungguh dan menghasilkan, ibu mulai mengizinkan," kenangnya.
Karena kegigihan empat sahabat tersebut, aplikasi Kasir Pintar yang mereka dirikan kini sudah menjadi besar. Bahkan saat ini, Kasir Pintar sudah memiliki 13 ribu pengguna layanan pro atau berbayar.
Aplikasi Kasir Pintar ini sekaligus menjadi bukti, bahwa orang desa pun bisa membuat aplikasi yang mendunia.