Berita Lamongan
Juragan Bahan Bangunan di Lamongan Dirampok, Penghuni Diikat, Uang dan Perhiasan Rp 440 Juta Amblas
Juragan bahan bangunan di Lamongan dirampok, 3 penghuni rumah diikat dan ditodong senjata, uang dan perhiasan emas Rp 440 juta amblas.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Lima perampok menyatroni rumah juragan bahan bangunan di Desa Dradahblumbang, Kecamatan Kedungpring, Lamongan, Jawa Timur, Kamis (3/2/2022) pukul 01.00 WIB.
Tiga orang penghuni rumah disandera dengan cara diikat menggunakan kabel telepon di dalam kamar.
Uang tunai dan perhiasan emas senilai Rp 440 juta raib dibawa kabur rampok.
Dari hasil olah TKP Polsek Kedungpring, diketahui para pelaku masuk rumah setelah merusak pintu belakang dan kamar.
Para pelaku yang membawa senjata tajam, berupa celurit, sabit, pisau dan linggis itu langsung masuk kamar S (60) yang sedang tertidur lelap bersama istrinya, D (60).
Para pelaku lalu menodongkan senjata tajam yang ada di tangannya, dan tiga pelaku di antaranya mengikat paksa kedua korban dengan kabel telepon.
Baca juga: Konter Handphone di Gresik Dibobol Kawanan Rampok, Aksi Pelaku Gasak Ratusan HP Terekam CCTV
Pelaku mengancam akan membunuh jika korban melawan.
"Mereka membentak dan akan membunuh kalau saya melawan," kata S kepada penyidik, Kamis (3/2/2022).
Begitu kedua korban dilumpuhkan, sejumlah pelaku langsung membuka lemari baju dan mencari harta milik korban.
Sementara ada pelaku lain yang mengawasi korban dengan selalu menodongkan senjata ke kedua korban.
Pelaku menggasak uang tunai dalam tas kulit warna cokelat tua dalam lemari sebesar Rp 30 juta dan perhiasan emas berupa kalung dan gelang senilai kurang lebih Rp 250 juta.
Tak cukup menguras harta korban dalam kamar pribadi. Pelaku lalu menyeret istri korban dalam keadaan terikat menuju kamar anak korban, EP (25) dan meninggalkan korban S yang terikat dalam kamar dengan pintu dikunci dari luar.
Tiba di kamar EP, korban D dipaksa untuk membangunkan anaknya. Karena takut di bawah todongan celurit, korban menuruti apa yang diperintahkan para pelaku.
Para pelaku lalu membuka lemari anak korban. Sementara kedua korban hanya bisa pasrah ketakutan.