Virus Corona
Beda Gejala Omicron Anak-anak, Dewasa, dan Lansia, Dilengkapi Penanganan Pertama untuk Penderita
Kenali beda perbedaan gejala Omicron pada anak-anak, dewasa, hingga lansia. Berikut kriteria pasien yang bisa melakukan isolasi di Rumah Sakit.
TRIBUNJATIM.COM - Penyebaran virus Corona ( Covid-19 ) varian Omicron di Indonesia semakin meningkat.
Hingga saat ini, kasus varian Omicron di Indonesia tercatat mencapai 3.161 kasus.
Disamping itu, kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Timur mengalami tren kenaikan dalam dua pekan terakhir. Dalam dua hari terakhir tambahan kasus harian terkonfirmasi positif di Jatim melonjak dratis.
Setelah tanggal 1 Februari 2022 tambahan kasus harian mencapai 760 orang, pada tanggal 2 Februari 2022 tambahan kasus positif Covid-19 di Jatim mencapai 564 orang. Sehingga kasus aktif Covid-19 di Jatim ada di angka 2.090 orang.
Dilansir dari Kompas.com, Senin, (7/2/2022), Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan sebanyak 1.661 kasus Omicron di Indonesia merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
Baca juga: 7 Tanda Terjangkit Omicron, Segera Cek, Telinga Bisa Jadi Sinyal untuk Melakukan Tes Covid-19
Baca juga: Menu Diet Lawan Covid-19 Omicron, Tingkatkan Imun Tubuh dengan Daftar Makanan Ini, Batasi Gorengan

Sementara 1.247 kasus adalah transmisi lokal, dan yang masih dalam pemeriksaan epidemiologi 253 orang.
Untuk itu perlu mengetahui gejala Omicron.
Apakah ada perbedaan gejala Omicron pada anak-anak, dewasa, hingga lansia?
Berikut selengkapnya tentang gejala Omicron, melansir dari Kompas.com, Selasa (8/2/2022).
Untuk diketahui, varian Omicron juga dilaporkan sudah menginfeksi anak-anak.
Sebanyak 324 anak-anak di Indonesia telah terpapar varian ini.
Gejala virus Corona varian Omicron paling umum adalah pilek, sakit kepala, demam, kelelahan atau fatigue, dan sakit tenggorokan.
Baca juga: Kasus Omicron di Surabaya Terus Meningkat, KBS Libatkan Aparat Keamanan Tiap Akhir Pekan
Baca juga: Covid-19 Melonjak, Bagaimana PTM Jatim? Begini Jawaban Gubernur Khofifah
Dr Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa gejala umum tersebut juga dialami oleh pasien varian Omicron dari segala usia, baik bayi, anak-anak, dewasa, maupun lansia.
“Gejala sama ya seperti flu yaitu batuk, pilek, demam, meriang dan fatique,” kata dr. Nadia saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (7/2/2022).
Selaras dengan pernyataan tersebut, Maya Ramagopal, MD, dalam pemberitaan Kompas.com, Jumat (28/01/2022) yang merupakan seorang profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, mengatakan bahwa gejala varian Omicron pada anak-anak serupa dengan yang dialami orang dewasa.
Gejala Omicron pada anak di bawah 5 tahun

Dokter paru di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr Erlang Samoedro, mengungkapkan bahwa gejala Omicron pada anak-anak biasanya lebih ringan.
“Hanya mungkin kalau yang di anak itu biasanya lebih ringan dan jarang sampai yang gejala berat,” ujar dr. Erlang Samoedro saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (7/2/2022).
Erlang Samoedro juga menambahkan bahwa varian Omicron ini berbeda dengan varian sebelumnya, yaitu varian Delta.
Varian Omicron menyerang saluran pernapasan bagian atas sehingga gejalanya cenderung lebih ringan.
Selain itu, karena menyerang saluran pernapasan bagian atas, anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun dan terpapar varian Omicron biasanya akan mengalami gejala batuk yang terdengar keras.
Diberitakan dalam Kompas.com (28/01/2022) Ramagopal menyebutkan, varian Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan batuk yang khas.
Saluran atas pada anak-anak lebih sempit dari orang dewasa sehingga mengakibatkan gejala batuk keras.
Baca juga: Ahli Sebut Varian Omicron Penyebarannya Cepat, Namun Kasus Kesakitan Rendah
Baca juga: Link Obat Gratis untuk Pasien Omicron Isoman, Ambil Dulu Resepnya di 17 Platform Telemedisin Ini
Gejala Omicron pada orang dewasa dan lansia
Gejala pasien dewasa yang terpapar varian Omicron hampir sama yaitu pilek, sakit kepala, demam, kelelahan, dan sakit tenggorokan.

Pada varian Omicron tidak ditemui gejala penurunan fungsi indra penciuman dan perasa seperti yang sebelumnya ditimbulkan oleh varian Delta.
Adapun gejala berat varian Omicron bisa dialami oleh segala usia.
Hanya saja lansia yang terpapar varian Omicron berpotensi lebih besar mengalami gejala berat.
“Yang paling sering bergejala berat biasanya pada orang tua yang punya penyakit-penyakit lain dan komorbid yang berat juga,” jelas dr. Erlang Samoedro.
Penanganan pertama penderita varian Omicron
Meskipun bergejala ringan, penyebaran varian Omicron sangat cepat.
Dikutip dari laman Kemenkes, dr Nadia menyebutkan ada kemungkinan Indonesia akan menghadapi kenaikan kasus yang tinggi dalam 2 hingga 3 minggu ke depan.
Kemenkes juga menganjurkan agar masyarakat yang terpapar tetapi tidak bergejala atau hanya gejala ringan, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpadu dengan memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia atau dapat melapor ke Puskesmas terdekat.
Adapun Rumah Sakit ditujukan untuk pasien Omicron dengan beberapa kriteria.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (7/2/2022), berikut pasien yang bisa melakukan isolasi di Rumah Sakit:
- Lansia yang memiliki komorbid.
- Belum divaksinasi.
- Sesak napas, saturasi di bawah 94 persen.
- Kondisi rumah tidak memungkinkan karena sulit menghindari pertemuan dengan anggota keluarga lainnya.
Guna menekan lonjakan kasus, dr Nadia menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan yang berlaku.
Selaras dengan anjuran tersebut, dr Erlang Samoedro juga meminta agar masyarakat selalu mengenakan masker serta menjaga jarak.
“Jangan mendekati kerumunan. Sekarang ini banyak terjadi karena orang banyak di tempat-tempat yang berkerumun,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Adakah Perbedaan Gejala Omicron pada Anak-anak, Dewasa, dan Lansia?