Berita Lumajang
Dampak Jembatan Gladak Perak Putus, Ratusan Kendaraan di Lumajang Telat KIR
Terputusnya Jembatan Gladak Perak akibat erupsi Gunung Semeru membuat warga di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo terisolir.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Terputusnya Jembatan Gladak Perak akibat erupsi Gunung Semeru membuat warga di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo terisolir.
Kondisi itu membuat warga sangat kesulitan jika hendak mengurus surat menyurat. Seperti ketika warga hendak mengurus surat kelayakan kendaraan atau KIR.
Menurut data yang berhasil dihimpun, sebulan ini ada sekitar 74 pemilik kendaraan terlambat membayar KIR ke Kantor Dishub Lumajang. Kebanyakan kendaraannya adalah truk. Dengan rata-rata biaya retribusi setiap kendaraannya Rp75 ribu.
Terkumpulnya 74 kendaraan itu seharusnya Dishub bisa mengumpulkan pemasukan negara sebesar Rp5 juta.
"Yang terlambat 1-30 hari akan didenda Rp1.500. Selanjutnya, keterlambatan hingga dua bulan didenda kelipatan. Semakin lama keterlambatannya, semakin banyak denda yang harus dibayar," kata Muhammad Yusuf staff Pelayanan Numpang Uji Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Reza Fahd Adrian Pria yang Positif Covid-19 Berwisata ke Malang Terancam Pidana 1 Tahun
Dispensasi denda, terang Yusuf, diberikan untuk kendaraan yang jatuh tempo pada bulan Desember 2021.
"Perintah pimpinan kami gitu, jadi hanya membayar biaya retribusinya saja," terangnya.
Kepala Dishub Lumajang, Nugraha Yudha mengatakan, memang cukup banyak kendaraan yang terlambat membayar KIR semenjak peristiwa Semeru erupsi. Sejak Desember 2021 hingga sekarang sudah ada 350 kendaraan.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan solusi. Warga Tempursari dan Pronojiwo bisa mengurus KIR di Malang. Jika di kabupaten bisa mengurus di kantor Dishub yang ada di Kepanjen. Sedangkan jika di kota bisa di Jalan Buring.
"Sebelum berangkat nanti para pemilik kendaraan bisa menghubungi petugas kami via WhatsApp di nomor 0812 4905 2000.
Nanti pemilik kendaraan dapat surat rekomendasi dari kami, yang nanti bisa ditunjukkan ke petugas di Malang," ujarnya.
Baca juga: Nasib Pilu Sopir Truk di Lumajang, Terjepit seusai Truk Adu Banteng, Simak Kronologi Lengkapnya
berita Lumajang