Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramalan Zodiak

Hal yang Harus Dilakukan Jika Kontak Erat dengan Orang Positif Covid-19, Ada Kriteria Kontak Erat

Ketahui kriteria kontak erat dengan orang yang positif Covid-19. dr Reisa Broto Asmoro beber hal yang perlu dilakukan.

Editor: Hefty Suud
Shutterstock/Kobkit Chamchod
ILUSTRASI - Pengertian tentang kontak erat dengan orang yang positif Covid-19 dan apa yang harus dilakukan. 

TRIBUNJATIM.COM - Apa yang harus dilakukan jika melakukan kontak erat dengan orang yang positif Covid-19?

Diketahui, kin kasus virus Corona ( Covid-19 ) di Indonesia tengah melonjak. 

Bahkan, Covid-19 di Indonesia disebut-sebut akan menuju gelombang ketiga. Jumlah pasien yang terinfeksi terus melonjak setelah sebelumnya sempat melandai dalam beberapa bulan.

Di Jawa Timur, saat ini ada sebanyak 11.607 pasien aktif, mengutip pemberitaan di Tribun Jatim, Jumat (11/2/2022).

Untuk itu, perlu mengetahui apa itu kontak erat dan yang harus dilakukan apabila melakukan kontak dengan orang yang diketahui positif  Covid-19.

Baca juga: Bisakah Orang Terkena Omicron Lebih dari Sekali?, Ini Penjelasan Dokter Tentang Reinfeksi Covid-19

Baca juga: 4 Syarat Pasien Covid-19 Omicron Selesai Isolasi Mandiri di Rumah, Hari ke Berapa untuk Tes PCR?

Kriteria kontak erat

Ilustrasi virus Corona.
Ilustrasi virus Corona. (freepik.com)

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro memberi penjelasan kriteria kontak erat.

Kontak erat merupakan keadaan orang yang melakukan kontak dengan orang terinfeksi virus Corona Covid-19.

"Terkait apa saja yang termasuk kriteria kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, yang pertama Anda melakukan kontak tatap muka atau berdekatan dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid dalam radius kurang dari 1 meter selama 15 menit atau lebih," kata Reisa dalam siaran pres di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (9/2/2022).

Selain itu, kontak erat juga bisa terjadi pada saat makan bersama seseorang yang positif Covid-19 sambil berbincang, duduk berdekatan, dan tidak menggunakan masker.

Kriteria kontak erat termasuk melakukan melakukan kontak fisik langsung, seperti bersalaman, berpegangan tangan, berpelukan, dan lainnya.

Termasuk juga kontak erat adalah orang yang memberikan perawatan langsung terhadap orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa menggunakan APD sesuai standar.

Baca juga: 5 Mitos dan Fakta Covid-19 Omicron, Ketahui Tingkatan Gejalanya: Asimtomatik hingga Kritis

Baca juga: Nasib 4 Personel Band Radja Dulu Dipuja, Sepi Job Imbas Corona, Ian Kasela Terpaksa Jual Kacamata

Prosedur penanganan kontak erat

Setelah melakukan kontak erat dengan penderita Covid-19, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah isolasi mandiri (isoman).

"Kemudian anda harus melakukan tes pertama dalam waktu 24 jam setelah kontak erat," kata Reisa.

Reisa menjelaskan bahwa orang yang kontak erat dapat memilih melakukan tes PCR swab atau antigen tes berdasarkan kriteria daerah pemeriksaan.

ILUSTRASI - Petugas sedang mengambil sampel swab di lokasi Point of Care National Hospital di Jalan Sulawesi Surabaya.
ILUSTRASI - Petugas sedang mengambil sampel swab di lokasi Point of Care National Hospital di Jalan Sulawesi Surabaya. (Istimewa/Dok National Hospital)

Jika mendapatkan hasil tes yang pertama adalah positif, maka segera lanjutkan isolasi mandiri dengan dipantau melalui telemedicine atau layanan kesehatan lainnya, seperti Puskesmas.

Namun, jika tes pertama hasilnya negatif, hal itu belum tentu pasti tidak tertular.

Anda disarankan untuk tetap melanjutkan karantina mandiri, sambil memantau gejala yang timbul.

Lakukan pengulangan atau tes ke-2 pada hari ke-5 karantina mandiri.

Jika hasil tes ke-2 tersebut negatif, maka anda tidak perlu lagi melakukan karantina mandiri.

"Ikuti anjuran dan dosis obat serta vitamin yang disarankan olek dokter. Apabila kemudian muncul gejala sesegeralah memeriksakan diri dan pastikan tetap terus terpantau selama menjalani isolasi mandiri," jelas Reisa. 

Isolasi mandiri telemedisin

Jika kontak erat melakukan isolasi mandiri, layanan telemedisin mungkin dapat dicoba untuk mempermudah melakukan pemantauan dan mendapat fasilitas obat.

Pasien melakukan tes PCR di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes RI. Apabila haslinya positif maka pihak lab akan melaporkan hasilnya ke database Kemenkes RI.

Pasien akan mendapatkan Whatsapp konfirmasi dari Kemenkes atau cek NIK di isoman.kemenkes.go.id

Pasien akan melakukan skrining di salah satu dari 17 pilihan layanan telemedisin.

Pasien yang layak isoman, akan mendapatkan resep digital.

Pasien menebus resep digital melalui isoman.kemenkes.go.id/tebusresep Kementerian Kesehatan telah memperluas layanan telemedisin dan bekerjasama dengan 17 penyedia layanan telemedisin.

Daftar obat dan vitamin yang diberikan gratis, antara lain:

  • Paket A (OTG) Multivitamin C, B, E Zinc (dosis: 1x1, jumlah 10)
  • Paket B (ringan) Multivitamin C, B, E Zinc ( Dosis: 1x1, jumlah 10) Favipiravir 200mg (jumlah 40 kaplet) atau Molnupiravir 200m dosis: 2x4 tab (1-5 hari, jumlah 40) Parasetamol tab 500mg (dosis: jika perlu, jumlah 10).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kontak Erat dengan Orang Positif Corona, Apa yang Harus Dilakukan?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved