Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Banjir Kiriman dari Hutan Gundul Mempercepat Kerusakan Tanaman Pangan di Tulungagung

Akibat banjir di Tulungagung, sejumlah lahan pertanian pangan terdampak. Air kiriman dari pegunungan jadi salah satu pemicu kerusakan lahan pertanian.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Lahan pertanian yang terendam banjir di Tulungagung, Jumat (18/2/2022). 

Air langsung meluncur ke bawah dengan menghanyutkan material apa saja sepanjang alirannya.

Air ini kemudian masuk ke sistem drainase, lalu masuk ke lahan pertanian.

Padahal seharusnya kelebihan air di lahan pertanian dibuang ke saluran pembuangan atau drainase.

"Jadi ini kebalik, dari sungai malah masuk ke lahan pertanian. Setelah sungai surut baru air di sawah mulai terbuang," tutur Gatot.

Air bercampur lumpur dari pegunungan mempercepat kematian tanaman.

Tanaman padi masih kuat bertahan terendam selama satu minggu, jika airnya jernih.

Namun jika air bercampur lumpur, tanaman padi hanya kuat 3 hari.

Kerusakan terparah ada di Kecamatan Kalidawir, yang mencapai lima desa.

"Satu-satunya upaya yang dilakukan para petani adalah menjaga pintu pembuangan. Kalau misalnya ada banjir, tengah malam pun akan segera dibuka," ucap Gatot.

Tanaman padi paling tua yang terendam berusia 45 hari.

Petani yang ikut asuransi tanaman padi juga akan mendapatkan klaim.

Besaran ganti rugi yang diberikan Rp 6.000.000 per hektare.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved