Berita Madiun
Harga Kedelai Merangkak Naik, Pabrik Tahu di Madiun Terancam Rugi hingga Berhentikan Karyawan
Pabrik Tahu di Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun mengeluh dengan naiknya harga kedelai di pasaran.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Pabrik Tahu di Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun mengeluh dengan naiknya harga kedelai di pasaran.
Mereka sangat terdampak lantaran kedelai merupakan bahan baku utama pembuatan tahu.
Pemilik pabrik tahu, Juminten mengatakan harga kedelai di pasaran pernah berada di angka Rp 8 ribu - Rp 9 ribu hingga saat ini Rp 10.850 perkilogram.
"Naiknya tidak langsung banyak tapi sedikit demi sedikit. Baru saja dikasih tahu kalau harganya naik Rp 50," kata Juminten, Jumat (18/2/2022).
Setiap harinya, pabrik tersebut membutuhkan 15 kuintal kedelai untuk diolah mejadi tahu.
Baca juga: Perajin Tempe di Madiun Keluhkan Harga Kedelai yang Melambung Tinggi, Terpaksa Kurangi Takaran
Baca juga: Disaksikan Keluarga Suami, Istri di Ponorogo Bongkar Rumah Hasil Jerih Payah Kerja di Taiwan
Untuk itu lah, ketika harga kedelai naik Rp 50 perkilogram saja sangat terasa.
Juminten tidak bisa mengurangi takaran ataupun menaikkan harga tahu yang dijualnya.
"Ya berharap saja harga kedelai bisa segera turun," lanjutnya.
Dengan kondisi harga kedelai yang terus naik ia khawatir akan merugi hingga memberhentikan sejumlah karyawannya.
"Kalau dihitung, saat ini cuma balik modal saja tapi tetap harus beroperasi karena saya punya 15 karyawan yang harus digaji," kata Juminten.
Baca juga: Enggan Naikkan Harga, Begini Cara Pengrajin Tempe di Lamongan Siasati Mahalnya Kedelai Impor