Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Temuan Penghuni Rusun di Surabaya Bukan Masyarakat Kurang Mampu, Ada Puluhan Orang Kalangan ASN

Verifikasi penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) menunjukkan fakta menarik. Sebanyak 475 kepala keluarga (KK) penghuni rusunawa ternyata buka

TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway
Suasana rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang dikelola Pemkot Surabaya. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Verifikasi penghuni rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) menunjukkan fakta menarik. Sebanyak 475 kepala keluarga (KK) penghuni rusunawa ternyata bukan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Temuan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) ini menunjukkan bahwa penghuni melanggar peruntukan rusunawa sesuai perda. Yang mana, rusunawa hanya diberikan kepada masyarakat MBR.

"Saat ini kami terus lakukan pendataan. Terhadap penghuni yang berada di luar klasifikasi, kami lakukan penertiban," kata Kepala DPRKPP Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, Jumat (18/2/2022).

Irvan menjelaskan, saat ini Pemkot Surabaya terus melakukan verifikasi kepada semua penghuni rusun di 20 rusun milik pemkot. "Total penghuni rusun ada sebanyak 4.556 KK, dan hingga saat ini terus kami verifikasi,” katanya.

Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Magetan Diborong PNS, Warga Keluhkan Data Dipakai Orang

Berdasarkan hasil verifikasi sementara, ada sebanyak 2.423 KK penghuni rusun yang termasuk dalam MBR, dan ada sebanyak 475 yang non-MBR. Lalu ada sebanyak 1.143 data yang tidak ditemukan di aplikasi e-Pemutakhiran Data.

Menariknya, di antara warga dari luar MBR adalah kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Kepada ASN yang bersangkutan, Pemkot telah meminta untuk meninggalkan Rusun.

Berdasarkan hasil verifikasi kepada penghuni rusun, ada sebanyak 88 orang ASN yang menghuni rusun. Ini terdiri dari 63 ASN aktif dan 25 ASN purna (pensiunan).

Angka ini merupakan jumlah total dari 20 rusun milik Pemkot Surabaya. "Untuk penghuni rusun yang profesinya ASN sudah fix. Untuk penghuni yang non-ASN, datanya masih terus update,” katanya.

Baca juga: Makam Tionghoa di Kota Madiun Dibongkar untuk Rusunawa, Warga Sekitar Diprioritaskan Jadi Penghuni

Menurut Irvan, dari 88 orang ASN yang menghuni rusun itu, sudah banyak yang dengan sukarela mengembalikan kunci rusun. Bahkan, mereka juga sudah menuliskan surat pernyataan pengembalian kunci hunian.

“Surat pernyataan itu juga ditandatangani oleh yang bersangkutan serta bermaterai. Mereka dengan sukarela menyerahkan kunci rusun tersebut,” kata dia.

Setelah resmi keluar, maka rusun tersebut akan digantikan kepada warga yang berhak, yaitu MBR. Saat ini, antrean warga yang hendak menggunakan rusun mencapai 11 ribu.

“Semoga dengan berjalannya waktu, semua ASN yang menghuni rusun bisa segera keluar, supaya MBR bisa masuk dan antrean pengajuan rusun bisa semakin sedikit,” tegasnya.

Baca juga: Maling Obok-obok Rusunawa Benowo, 1 Honda Beat Amblas, Sekuriti Malah Tak Tahu

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved