Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

UMKM Kabupaten Madiun 12 Hari Stop Produksi Gegara Minyak Goreng, 'Harga Turun, Hilang di Pasaran'

Pelaku UMKM di Kecamatan Dolopo 12 hari tak produksi gara-gara sulit dapat minyak goreng 'harganya turun, malah hilang di pasaran'.

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra Sakti
Pelaku UMKM di Kabupaten Madiun keluhkan minyak goreng yang langka di pasaran. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Pelaku UMKM Kabupaten Madiun mengeluh sulitnya mendapatkan minyak goreng di pasaran.

Imbas minyak goreng sulit didapat, seorang pelaku UMKM di Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Endang, mengatakan sudah 12 hari tidak berproduksi.

"Sulit mendapatkan minyak goreng, sudah 12 hari ini tidak bisa produksi," kata Endang, Minggu (20/2/2022).

Produsen makaroni tersebut tidak bisa memenuhi permintaan dari para pelanggannya, sehingga omzetnya menurun. 

"Kemarin ada yang minta 100 kilogram tidak bisa saya penuhi. Saya hanya beri 50 kilogram," lanjutnya.

Baca juga: Minyak Goreng di Lumajang Kian Langka, Ini Langkah yang Dilakukan Bupati Thoriqul Haq

Baca juga: Truk Tangki Muatan Minyak Goreng Terguling di Surabaya, Nyaris Timpa Montir Akibat Dongkrak Anjlok

Endang mengatakan, sekali produksi ia membutuhkan 40 liter minyak goreng untuk memenuhi dua wajan penggorengan.

"Kemarin ada operasi pasar, suruh bawa foto copy KTP tapi cuma bisa beli 2 liter. Ya percuma tidak bisa buat produksi," kata Endang.

Terakhir ia mendapatkan 10 karton minyak goreng sekitar dua pekan yang lalu dengan harga Rp 160 ribu per karton atau Rp 13 ribu perliter.

"Harganya sudah turun dari yang sebelumnya sempat Rp 230 ribu per karton lalu Rp 213 ribu per karton jadi Rp 160 ribu per karton, tapi setelah itu malah hilang dari pasaran," jelasnya.

Menurut Endang, ia lebih baik membeli minyak goreng dengan harga Rp 19 ribu perliter daripada harga Rp 14 ribu perliter tapi sulit untuk mendapatkannya.

Baca juga: Resep Ayam Kukus untuk Menu Diet Sehat, Dilengkapi Kumpulan Tips Memasak Tanpa Minyak Goreng

Baca juga: Warga Kota Madiun Serbu Minyak Goreng Murah di Taman Sumber Wangi, Jari Pembeli Diberi Tanda Tinta

Baca juga: Khofifah Sebut Produksi Minyak Goreng Jatim Surplus 4 Ribu Ton Setiap Bulan, Kenapa Langka di Pasar?

"Mending harga agak mahal tapi ada, yang penting bisa tetap produksi. Karena kalau dihitung juga masih untung dengan harga minyak goreng Rp 19 ribu," terang warga Desa Suluk, Kecamatan Dolopo ini.

Endang mengaku, sejak minyak goreng naik pada bulan September 2020 lalu ia memang sudah ancang-ancang untuk menaikkan harga makaroninya.

"Saya tunggu sampai bulan November, ternyata harga minyak goreng tidak kunjung turun. Akhirnya saya naikkan harga dagangan saya," ucap Endang.

"Alhamdulillah pelanggan tidak ada yang mengeluh, mungkin mereka juga tahu kalau harga minyak goreng naik," lanjutnya.

Ia berharap harga minyak goreng bisa kembali stabil dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

Baca Berita Jatim lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved