Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

UIN SATU Tulungagung Terapkan Kuliah Tatap Muka 50 Persen untuk Semester Genap, Sesuaikan Level PPKM

Tulungagung masuk PPKM Level 2, UIN SATU Tulungagung memberlakukan kuliah tatap muka 50 persen untuk semester genap.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah atau UIN SATU Tulungagung memulai perkuliahan semester genap pada Senin (21/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah atau UIN SATU Tulungagung memulai perkuliahan semester genap pada Senin (21/2/2022).

Pihak kampus memutuskan tetap memberlakukan perkuliahan tatap muka, namun menyesuaikan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kabupaten Tulungagung.

"Saat ini Tulungagung ada di PPKM Level 2. Kami menyesuaikan ketentuan itu saja," terang Humas UIN SATU Tulungagung, Ulil Abshar.

Lanjut Ulil Abshar, dalam ketentuan PPKM Level 2, maka perkuliahan diberlakukan 50 persen.

Setiap fakultas juga sudah menyusun jadwal perkuliahan masing-masing.

Sedangkan teknis pengaturan giliran perkuliahan 50 persen dari kapasitas, diserahkan ke setiap dosen.

"Silakan dosen yang mengatur agar dibuat senyaman mungkin. Bisa menurut absen, bisa ganjil genap," sambung Ulil Abshar.

Selama perkuliahan, dosen juga disarankan melakukan perkuliahan hybrid. Sehingga para mahasiswa di rumah juga tetap bisa mengikuti perkuliahan.

Selain itu pihak kampus juga mendorong vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster untuk membentuk kekebalan di kampus.

"Untuk sementara masih dosis dua. Karena itu kami dorong semua untuk booster," ujar Ulil.

Saat ini ada sekitar 30 mahasiswa asing asal Thailand yang masih bertahan di Tulungagung.

Sementara sisanya, lebih dari 70 mahasiswa dari Thailand selatan belum kembali ke Tulungagung.

"Kebijakan perjalanan luar negeri sebenarnya memungkinkan mereka balik ke Tulungagung. Namun mereka masih bertahan di Thailand," ungkap Ulil.

Sementara lebih dari 50 mahasiswa S2 dari berbagai negara juga belum kembali ke Tulungagung.

Mereka antara lain dari Mesir, Maroko, Uzbekistan, Eropa Timur dan Asia Tengah.

Masih menurut Ulil, perkuliahan S2 lebih longgar sehingga memungkinkan dilaksanakan dengan daring.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved