Berita Lamongan
Lamongan Geger, Pemuda Pengangguran Ditemukan Akhiri Hidup, Keluarga Ungkap Keganjilan
Depresi karena menganggur, laki-laki lajang warga Desa Soko, Kecamatan Glagah Lamongan nekat mengakhiri hidupnya, dengan cara gantung diri
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Depresi karena menganggur, laki-laki lajang
warga Desa Soko, Kecamatan Glagah Lamongan nekat mengakhiri hidupnya, dengan cara gantung diri, Sabtu (26/2/2022).
Korban, Ufuqul Mubin (24) tewas gantung diri di blandar dapur rumah tempat tinggalnya.
Korban yang sehari-hari tinggal bersama paman dan bibinya itu ditemukan tewas dengan cara gantung diri di blandar kayu kamper.
"Peristiwanya sendiri diketahui terjadi pada Sabtu dini hari tadi, sekitar pukul 02.30," kata Kasi Humas Polres Lamongan Iptu Jinanto kepada Surya.co.id, Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: Akhirnya Terkuak Maksud Pihak Jokowi: Saatnya RI Tampil, Benarkah Akan Redam Perang Rusia-Ukraina?
Sebelum ditemukan gantung diri, korban sudah sepekan ini terlihat ganjil karena sangat sulit diajak bicara oleh anggota keluarganya.
Korban yang ditinggal orang tuanya bekerja di Surabaya ini juga diketahui tidak bekerja tapi masih punya tanggungan berupa angsuran sepeda motor.
Paman korban terakhir melihat pada Jumat malam (25/2/2022) sekitar pukul 19.00 WIB saat korban masuk ke dalam kamar.
Namun pada Sabtu dini hari sekira pukul 02.30, ketika saksi usai mengambil air wudlu untuk salat tahajud, saksi kaget ketika mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung di blandar ruang dapur dengan tali rafia warna hijau.
Saksi kemudian bergegas menginformasikan pada keluarga lainnya untuk mengevakuasi korban.
Pada saat ditemukan, korban mengenakan kaos warna hitam dan celana kolor warna hitam bermotif gambar segitiga warna putih.
Menurut Jinanto, pada tubuh korban, tidak ditemukan luka lain selain luka memar bekas jeratan tali rafia yang melingkar setengah lingkaran di leher korban.
Keluarga menerima kematian korban, dan tidak bersedia untuk diotopsi pada korban dengan membuat surat pernyataan bermeterai.(Hanif Manshuri)
Kumpulan berita Lamongan terkini