Berita Trenggalek
Produsen Tahu di Trenggalek Menjerit, Bahan Baku Mahal, Penjualan Susut Hampir 75 Persen
Produsen tahu di Sentra Industri Tahu di Desa Nglongsor Trenggalek menjerit, kedelai dan minyak goreng mahal, penjualan susut hampir 75 persen.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Harga minyak goreng yang relatif mahal di pasaran dan langka, serta harga kedelai yang melambung, membuat para produsen tahu di Sentra Industri Tahu di Desa Nglongsor, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, menjerit.
Selain menjual tahu mentah, sentra tersebut juga memproduksi tahu goreng untuk langsung dijual di pasar-pasar di wilayah Trenggalek dan Ponorogo.
Sumarno, salah satu produsen tahu mentah dan goreng, mengatakan, usahanya susut hampir 75 persen akibat kenaikan harga bahan produksi.
"Ibaratnya kalau dulu dapat Rp 100 ribu, sekarang cuma Rp 25 ribu," kata Sumarno, saat ditemui di tempat produksinya, Selasa (1/3/2022).
Sumarno menjelaskan, harga minyak goreng sudah naik sejak beberapa bulan lalu.
Ia mengaku kesulitan untuk mengakses minyak goreng murah yang disediakan pemerintah.
Kalaupun bisa membeli, jumlah yang bisa ia dapat terbatas. Akibatnya ia mau tak mau tetap membeli minyak goreng yang ada di pasaran dengan harga yang relatif mahal.
Sementara harga kedelai, kata dia, naik bertahap sejak sekitar 4 bulan terakhir.
"Dulu masih Rp 6.500 per kilogram (kg). Sekarang harga terakhir saya dapat Rp 10.500 per kg," ujarnya.
Naiknya bahan produksi membuat para pelaku industri tahu bersiasat. Agar tak rugi, mereka mengecilkan ukuran tahu.
"Harga jualnya tetap. Tapi ukurannya dikecilkan. Separuhnya," sambung dia.
Dampaknya, penjualan tahu juga menyusut drastis.
"Dulu kedelai 1 ton habis 15 hari. Sekarang dua bulan," katanya.
Akibat pendapatan yang menurun, keuangan Sumarno jadi terganggu. Cicilan utang yang dipakai untuk mengembangkan usaha juga tersendat.
"Harapannya mudah-mudahan harga-harga bisa kembali normal. Supaya kami bisa tetap bertahan," sambung dia.