Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Mengenal Deltacron dan Hubungannya dengan Covid-19 Omicron, Ahli Patologis Klinis Beber Efeknya

Mengenal Deltacron dan hubungan varian Omicron dari penjelasan Ahli Patologis Klinis, Tonang Dwi Ardyanto.

Editor: Hefty Suud
Shutterstock
Ilustrasi - Mengenal Deltacron dan hubungannya dengan Covid-19 varian Omicron. 

Akibatnya, terjadi pertarungan antara sistem imun dengan kecepatan replikasi virus Corona

Penjelasan dari Tonang, ujung protein S varian Omicron lebih stabil dan baru terbuka sesaat sebelum berikatan dengan ACE-2. Oleh karena itu, varian Omicron sulit dikenali oleh sistem imun.

Selanjutnya, Omicron tidak membutuhkan TMPRSS2 yang letaknya ada di paru-paru untuk masuk ke dalam sel. Akan tetapi, langsung menembus masuk ke dalam sel (endositosis).

“Maka pertumbuhan Omicron di saluran napas 70 kali lebih cepat daripada Delta. Tapi di paru-paru, pertumbuhannya 10 kali lebih lambat daripada delta,” paparnya.

Tonang menambahkan, varian Omicron juga lebih merespons interferon yang merupakan bagian dari sistem imun bawaan tubuh. Respons terhadap interferon ini yang membuat Omicron mudah menular, cepat menyebar, tapi cenderung memiliki gejala ringan.

Baca juga: Syarat Perjalanan: 2 Golongan Ini Masih Harus Sertakan Hasil Negatif Covid-19 PCR dan Antigen

Baca juga: Menu Diet Lawan Covid-19 Omicron, Tingkatkan Imun Tubuh dengan Daftar Makanan Ini, Batasi Gorengan

Varian Deltacron lebih mirip Omicron

Terkait dengan varian Deltacron, berdasarkan hasil analisis lebih lanjut, Tonang mengatakan bahwa varian Deltacron lebih mungkin tetap varian Omicron.

“Dengan sudah sedemikian banyak titik mutasi pada Omicron, maka risikonya ada beberapa titik yang mengandung mutasi sama dengan varian-varian sebelumnya,” ujar Tonang ketika dihubungi Kompas.com, Senin (14/3/2022).

Di sisi lain, sejarah varian Delta juga pernah memiliki subvarian yang disebut dengan 21J.AY.4.

Subvarian tersebut muncul di akhir gelombang Delta, tetapi kemudian jarang teridentifikasi lagi.

Subvarian Delta 21J.AY.4 inilah yang menurut penjelasan Tonang, titik mutasinya ditemukan sebagai rekombinan atau bentuk genetik dari Delta-Omicron atau Deltacron.

“Tapi ciri varian Omicron tetap yang dominan. Jadi sejauh ini, varian hasil rekombinasi ini dimasukkan sebagai subvarian Omricron,” jelasnya.

Oleh karena itu, imbuh Tonang, varian Deltacron belum menjadi suatu varian baru.

Kasusnya pun masih jarang sekali dibandingkan temuan sequencing Omicron selama ini.

Bagian protein S milik Deltacron juga sangat mirip dengan varian Omicron, sehingga tubuh tetap akan mengenalinya sebagai varian Omicron.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved