Berita Malang
Sosok yang Sukses Raih Prestasi Wisudawan Terbaik ITN Malang, Ada Enam Orang
Dari 113 wisudawan S1 dan diploma ITN Malang terdapat enam wisudawan yang mendapat nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi. Keenam mahas
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Sylvianita Widyawati
TRIIBUNJATIM.COM, MALANG - Dari 113 wisudawan S1 dan diploma ITN Malang terdapat enam wisudawan yang mendapat nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi.
Keenam mahasiswa tersebut yakni:
Kembangkan Biobriket dari Limbah Kubis.
Wisudawan peraih IPK tertinggi adalah Riantika Sherlindatama dengan IPK 3,88. Masa studinya 3,5 tahun di S1 Teknik Kimia FTI. Penelitian tugas akhirnya adalah "Pengaruh Jenis Perekat dan Variasi Komposisi Sekam Padi dengan Kubis Terhadap Kualitas Biobriket". "Saya memanfaatkan limbah kubis dalam penelitian ini," jelas Sherlin, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: ITN Malang Gelar Wisuda ke 67 Periode I 2022, Rektor: Jadilah Pembelajar Seumur Hidup
Ia memanfaatkan limbah kubis sekitar Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang sebagai biobriket.
Biobriket ini bisa menjadi bahan bakar alternatif. Jika dijual harganya sekitar Rp 1000 per biji.
"Mungkin jika diproduksi massal, harga jualnya lebih murah," kata anak pertama dari dari empat bersaudara ini. Sedang tujuan limbah kubis dioven untuk mengurangi kadar air.
Bikin Aplikasi Pengenalan Bahasa Isyarat Abjad SIBI
Mutiara Sholawati menyelesaikan S1 Teknik Informatika FTI dengan IPK 3,87. Dengan judul skripsi "Pengembangan Aplikasi Pengenalan Bahasa Isyarat Abjad SIBI Menggunakan Metode Convolution Neural Network (CNN).
"Aplikasinya berupa website untuk memudahkan belajar bahasa isyatat di SD Luar Biasa Purworejo III Kota Pasuruan.
Ada dua website yang dibuat untuk guru dan siswa," katanya. "Guru harus membuat model klasifikasinya. Guru menambahkan data peragaan bahasa isyarat," jelas dia.
Setelah menambahkan datanya, pembuatan model disimpan. Siswa bisa belajar lewat CD nya.
"Untuk website ini belum di hosting. Sementara hanya bisa digunakan di SD LB ini saja," katanya.
Penentuan Komoditas Tanaman
Rois Dinan meraih IPK 3,78 dari Prodi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota PWK FTSP. Judul skripsinya adalah "Penentuan Komoditas Tanaman Pangan Dengan Pendekatan Agroklimat dan Nilai Keuntungan Usaha Tani di Kabupaten Situbondo".
Dijelaskan, semula diinput dulu data tanaman ragam pangan yang bisa ditanam di Kabupaten Situbondo yang sesuai iklim, topografi, ph. Selanjutnya semua input data dipetakan dan memakai indikator dari Kementerian Pertanian.
“Akan keluar data apa saja tanaman pangan yang bisa ditanam di Situbondo. Tujuannya, petani mendapat kepastian jenis tanaman pangan unggul untuk mendapat nilai ekonomisnya,” ujarnya.
Alat Pembersih Beras Otomatis
Mohamad Cholil meraih IPK 3,42 dari S1 Teknik Elektro FTI. Judul skripsinya "Purwarupa Alat Penkar dan Pembersih Beras Automatis Berbasis Arduino Ono". Ia telah menjadi guru produktif SMK di Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
"Alat saya ini masih prototipe dan bisa membantu rumah makan untuk efisien waktu membersihkan beras," jelas Cholil.
Beras dimasukkan boks dan alat pengaduknya. Jika sudah bersih, maka akan muncul informasi di LCD-nya. Alat prototipe buatannya ini masih untuk 1 kg beras. Tapi bisa dikembangkan untuk 5 sampai 10 kg beras.
Analisa Alat Pencetak dan Perebus Bakso
Oktania Nur Feruzia meraih IPK 3,81 dari jenjang D3 Teknik Industri FTI. Dengan masa studi 2,5 tahun, ia membuat skripsi " Analisis Postur Kerja Pekerja Bagian Pencetak dan Perebus Bakso dengan Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA)".
Ia menganalisa UMKM Bakso Cak Keson di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.