Info Sehat
Benarkah Menguap Tunjukkan Empati Seseorang dan Bisa Menular? ini Penjelasan Medis Menurut Psikolog
Jika kurang tidur, kerap kali kita menguap. Lantas, benarkah menguap tanda mengantuk atau justru sebaliknya?
TRIBUNJATIM.COM - Jika kurang tidur, kerap kali kita menguap.
Lantas, benarkah menguap tanda mengantuk atau justru sebaliknya?
Simak penjelasannya dilansir dari Kompas.com, Kamis (24/3/2022).
Dikutip dari WebMD, menguap adalah salah satu mekanisme tubuh untuk meningkatkan jumlah oksigen.
Saat membuka mulut dan menarik napas dalam-dalam, paru-paru akan terisi dengan oksigen.
Baca juga: Vaksin Booster Bakal Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022? Begini Kata Epidemiolog hingga Satgas Covid-19
Alasan lainnya, menguap merupakan cara komunikasi sosial dan menunjukkan rasa empati seseorang.
Itulah mengapa, saat seseorang menguap, terkadang orang lain juga tertular menguap.
Namun, jika terlalu sering menguap atau menguap saat tidak merasa lelah dan mengantuk, bisa jadi merupakan tanda kondisi medis tertentu.
Sering menguap tanda apa?
Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab menguap, sebagaimana dilansir dari WebMD:
Baca juga: 19 Manfaat Konsumsi Buah Mangga, Menu Diet Sehat yang Potensial Mencegah Diabetes hingga Flu
1. Mendinginkan otak
Saat otak bekerja terlalu keras, menguap menjadi upaya alami tubuh untuk menyalurkan udara segar yang dapat mendinginkan otak.
Menguap akan membuka lebar mulut dan menarik udara luar untuk masuk dalam tubuh.
Udara kemudian akan masuk ke rongga sinus dan tersalurkan ke otak melalui pembuluh darah.
Selain itu, teori lain juga menyebut bahwa saat suasana dingin, seseorang akan cenderung lebih sering menguap.
Hal tersebut terjadi lantaran tubuh menjadi lebih hangat dari udara luar, sehingga butuh sedikit penyesuaian.
2. Perilaku menular
Beberapa teori menunjukkan, menguap memainkan peran sosial dalam kelompok.
Hal ini diduga berkaitan dengan rasa empati seseorang.
Menurut psikolog, seseorang yang cenderung menguap saat melihat orang lain menguap, menandakan hubungan dekat yang terjalin antar keduanya.
Semakin dekat Anda dengan seseorang, semakin besar pula kemungkinan menguap saat melihatnya menguap.
3. Bosan atau lelah
Hal lainnya mengapa sering menguap meski tidak mengantuk atau cukup tidur adalah dikarenakan rasa bosan atau lelah.
Menguap merupakan cara refleks dari otak untuk membuat Anda sadar, bangun, dan merasa lebih waspada.
Dengan cara ini, tubuh akan selalu terjaga di tengah aktivitas yang membosankan atau melelahkan.
4. Tanda penyakit tertentu
Ada beberapa kondisi medis yang dikaitkan dengan perilaku menguap terlalu sering hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dilansir dari Medical News Today, beberapa gangguan medis atau penyakit yang ditandai dengan menguap berlebih antara lain:
- Gangguan tidur
Seseorang yang mengalami kesulitan tidur akan lebih banyak menguap dari biasanya.
Hal ini dikarenakan tubuh tetap terus terjaga sampai larut malam.
- Epilepsi
Epilepsi merupakan gangguan pada sistem saraf pusat.
Masalah kesehatan ini menyebabkan otak mengirimkan sinyal yang abnormal, sehingga membuat penderitanya sering menguap.
- Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita multiple sclerosis bisa menguap lebih dari empat kali dalam satu menit.
- Stroke
Penelitian menunjukkan, proses menguap melibatkan batang otak, area dasar otak yang terhubung ke sumsum tulang belakang.
Dengan menguap, akan membantu mengatur suhu dan mengurangi suhu inti otak setelah cedera otak akibat stroke.
Menguap juga bisa terjadi sebelum ataupun sesudah terserang stroke.
- Masalah jantung
Menguap berlebihan dikaitkan dengan saraf vagus, saraf yang berfungsi mengatur jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan.
Di beberapa kasus, sering menguap dapat mengindikasikan pendarahan di sekitar area jantung atau bahkan tanda serangan jantung.