Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim

Misi Dagang Jatim di Gorontalo Catatkan Transaksi Rp 133 Miliar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memboyong 14 pelaku usaha Jatim untuk mengikuti Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur deng

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pimpin Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Gorontalo di Maqna Hotel Gorontalo, Kamis (31/3/2022). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memboyong 14 pelaku usaha Jatim untuk mengikuti Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Gorontalo di Maqna Hotel Gorontalo, Kamis (31/3/2022). 

Provinsi Gorontalo menjadi jujugan Misi Dagang Pemprov Jatim kali ini lantaran sejauh ini Jatim selalu surplus dalam kaitan perdagangan antar daerah dengan Provinsi Gorontalo. 

Berdasarkan data BPS, total nilai penjualan/muat dari Jawa Timur ke Gorontalo di tahun 2021 mencapai Rp 557,96 miliar.

Sedangkan nilai pembelian/bongkar dari Gorontalo ke Jawa Timur sebesar Rp 394,43 miliar. Sehingga Jatim surplus Rp 163,52 miliar. 

Benar saja dalam gelaran Misi Dagang Jatim dengan Gorontalo hari ini, dari pembukaan acara hingga pukul 16.05 WITA, transaksi yang terjadi antara pelaku usaha Jatim dengan Gorontalo mencapai Rp 133 miliar. Nilai capaian itu terjadi dari total 58 transaksi antar pelaku usaha dua provinsi.

“Alhamdulillah, transaksi yang terjadi cukup menggembirakan. Namun yang perlu kami sampaikan sejatinya pelaksanaan misi dagang ini menjadi bagian dari upaya kita untuk melaksanakan apa yang menjadi pesan Bapak Presiden Jokowi terkait peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Kita berharap perdagangan antar provinsi menjadi pendorong kebangkitan ekonomi kita,” kata Khofifah. 

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah menggalakkan pelaksanaan Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia. Dimana Pemprov Jatim telah berkomitmen untuk melakukan peningkatan penggunaan produk dalam negeri melalui belanja daerah dengan nilai Rp 2,293 Triliun di tahun 2022 ini dan total komulatif bersama 38  kabupaten- kota ditargetkan 26,8 Trilliun rupiah.   

Dalam kegiatan ini, para pelaku usaha Jatim berbagai komoditas yang potensial untuk ditawarkan ke Gorontalo. Seperti kakao bubuk, kakao butter, olahan coklat, kakao biji, beras, jagung, kedelai, bibit tanaman, pala, hasil laut, batik Tanjung Bumi, kain ecoprint, mesin pertanian, serta peternakan ayam dan telur.

“Tentunya kita harapkan melalui misi dagang ini dapat memenuhi memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lainnya melalui penggunaan produk dalam negeri, sekaligus meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri,” imbuhnya.

Menurut Khofifah, untuk memaksimalkan upaya perdagangan antar daerah ini maka salah satu yang harus menjadi perhatian adalah kualitas dan standardisasi produk.

Untuk itu, setiap produk harus melalui proses kurasi, standardisasi dan sertifikasi terutama untuk produk makanan dan minuman (mamin).

“Produk mamin ini harus terkonfirmasi kaitannya dengan standar BPOM, kemudian perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) dan sebagainya. Untuk itu proses pendampingannya juga harus terus kita lakukan. Karena apa yang kita lakukan ini menjadi bagian dari upaya penyelamatan ekonomi Indonesia,” katanya.

Lebih jauh, jika melihat neraca perdagangan antara Jatim dengan Gorontalo, Provinsi Jatim banyak menyuplai komoditas cetakan, konveksi, klontong, dokumen, elektronik, alat-alat proyek, bahan bakar kendaraan bermotor, tiang pemancang dan bor, truk pengangkat barang, kendaraan bermotor ke Gorontalo.

Sedangkan, Gorontalo selama ini menyuplai beberapa komoditas utama seperti antara lain Kopra, Jagung, Gula, Coklat, Kembang gula, sapi, minyak mentah, buah yang mengandung minyak lainnya, buah dan kernel kelapa sawit ke Jawa Timur.

Menurut Khofifah gelaran Misi Dagang akan terus dilakukan dengan ekspansi ke provinsi-provinsi lain di Indonesia. Sebab sejauh ini perdagangan antar daerah Jatim selalu mengalami surplus. 

Berdasarkan data BPS pada Januari-Desember 2021, ketika net ekspor perdagangan luar negeri defisit Rp 49  triliun, net ekspor perdagangan antar daerah masih menunjukkan surplus Rp 236,11 triliun.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved