Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Pengakuan Penjual Daging Sapi di Lumajang, Laris Diserbu Pembeli tapi Malah Rugi Rp5 Juta

Tradisi masyarakat mengonsumsi daging sapi ketika momen lebaran membuat pedagang daging sapi diserbu pembeli. Seperti yang terlihat di Pasar Baru

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Tony Hermawan
Pedagang daging sapi di Pasar Baru Lumajang diserbu pembeli, Jumat (29/4). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Tradisi masyarakat mengonsumsi daging sapi ketika momen lebaran membuat pedagang daging sapi diserbu pembeli. Seperti yang terlihat di Pasar Baru Lumajang. Dari banyak stand-stand yang menjual kebutuhan pangan, yang paling banyak didatangi pembeli yakni pedagang daging sapi. Namun, rupanya ini tak membuat pedagang untung.

Pantauan di lokasi, dari semua bahan pokok pangan memang harga daging sapi yang paling stabil. Sama sekali tidak ada kenaikan. Perkilogram dijual antar Rp110-130 ribu, tergantung kualitas daging. Maka tak heran, stand penjual daging sapi paling banyak diserbu pembeli.

Fatoni, salah seorang penjual daging sapi di Pasar Baru Lumajang mengaku, saking ramainya pembeli, setidaknya sehari membutuhkan 5 ekor sapi. Dalam sehari, dia bisa menjual daging sapi 1 ton lebih. Stok itu selalu habis. Bahkan bisa kurang-kurang.

Baca juga: Detik-detik Pickup Muatan Sayur Terguling di Tol Kejapanan-Sidoarjo, Diduga Kelebihan Muatan

"Lima hari terakhir pasar ramai," katanya.

Namun, ternyata amainya pembeli tak serta-merta membuat pedagang untung. Sebab, harga sapi hidup mengalami kenaikan. Sementara harga jual daging sapi tetap stabil.

"Saya satu sapi rugi sekitar Rp5 juta. Mangkannya banyak pedagang yang malas sebenarnya. Tapi kalau gak jual, kasihan langganan," keluhnya.

Senada dengan Fatoni, Pak Dul salah seorang penjual daging sapi lain merasakan hal yang sama. Dia menyebut, harga sapi hidup mahal karena banyak pedagang dari luar kota membeli sapi dari Lumajang. Hal ini lah yang membuat peternak sapi memainkan harga.

"Kalau dihitung ya rugi sebenarnya. Sama sekali gak ada untung-untungnya. Yang paling bisa ya tetap jual, tapi gak terlalu banyak," pungkasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved