Cara Mudah
5 Cara Mencegah Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak-anak, Ketahui Ciri-ciri Gejala Awalnya
Belakangan ini muncul hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak. Lantas, bagaimana gejala hepatitis akut misterius itu?
TRIBUNJATIM.COM - Belakangan ini muncul hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak.
Lantas, bagaimana gejala hepatitis akut misterius itu?
Dan seperti apa cara mencegah hepatitis akut misterius?
Simak penjelasannya dilansir dari Kompas.com, Senin (9/5/2022).
Perlu diketahui, dikatakan hepatitis akut misterius, pasalnya hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.
Baca juga: Anak 7 Tahun di Tulungagung Meninggal Diduga Karena Hepatitis Akut, Dinkes Kirim Sampel ke Kemenkes
Berbeda dengan penyakit hepatitis umumnya yang biasanya disebabkan oleh virus Hepatitis tipe A, B, C, D, atau E.
Di Indonesia, sudah ada 3 anak di DKI Jakarta yang meninggal diduga akibat terserang penyakit baru ini.
Selain itu, ada ratusan kasus lain yang saat ini statusnya juga masih suspek atau terduga hepatitis misterius.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman Sehat Negeriku menyebut pihaknya hingga saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi demi mengetahui asal penyakit ini.
Meski belum dapat dipastikan, dokter spesialis anak konsultan gastro hepatologi di RSCM FK UI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A menyebutkan dugaan awal hepatitis misterius ini disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV, dan lain-lain.
Virus-virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan manusia.
Baca juga: Tak Ada Hubungannya dengan Vaksin, Hepatitis Akut Serang Anak yang Belum Vaksin Covid-19
Upaya pencegahan
Prof Hanifah menyebut ada sejumlah hal yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan, satu di antaranya dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” kata dia.
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmiz.