Berita Jember
Ketua Umum PBNU Gus Yahya Pimpin Peletakan Batu Pertama RSNU Jember, Ceritakan Para Pendiri NU
Ketua Umum PBNU Gus Yahya memimpin peletakan batu pertama pembangunan RSNU Jember, berharap bisa memberikan manfaat pada masyarakat.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyunik
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memimpin peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Jember, Rabu (18/5/2022) sore.
RSNU tersebut menempati eks Gedung Baladhika NU di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Jember.
Dalam pidatonya, Gus Yahya berharap, RSNU Jember segera terwujud, hingga bisa memberi manfaat kepada masyarakat Jember.
"Mudah-mudahan Rumah Sakit NU ini segera terwujud, dan bisa memberikan manfaat. Nantinya, agar bisa bermanfaat, tidak hanya bagi warga NU saja, namun juga masyarakat umum," ujar Gus Yahya.
Gus Yahya menceritakan, para pendiri NU tidak memikirkan perihal rumah sakit atau sekolah di awal pendirian NU. Saat awal berdiri, lanjutnya, NU hanya mengurusi perihal agama. Para pendiri NU, belum berpikir untuk urusan lain selain keagamaan.
Jika merunut pada hitungan waktu, RSNU Jember ini dibangun setelah 85 tahun NU terbentuk di Kabupaten Jember.
“Mungkin dulu para muazis belum kepikiran mendirikan rumah sakit, sekolah, kampus atau bahkan BUMNU (Badan Usaha Milik NU),” imbuhnya.
Namun seiring perkembangan zaman, kebutuhan umat juga semakin luas. Begitu juga dengan persoalan yang dihadapi umat.
Bahkan Gus Yahya berseloroh, para kiai NU menjadi tempat 'sambatan' alias berkeluh kesahnya para umat. Keluhan itu mulai dari masalah hidup, kesehatan, ekonomi, selain juga agama.
"Sampai soal utang juga dikeluhkan kepada kiai. Masalah tentang kesehatan, penyakit, jika punya masalah diwadulkan kepada kiai. Kiai jadi rujukan. Bahkan minta suwuk ke kiai. Oleh karena itu, kebutuhan akan rumah sakit menjadi jawaban, jadi wajar sekarang NU mendirikan rumah sakit. Atau nanti ada klinik suwuk," seloroh Gus Yahya.
Sekretaris Jenderal PBNU, KH Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang mendampingi Gus Yahya pun menyeletuk.
"Ada poli suwuk," celetuk Gus Ipul.
Gus Yahya pun menyahutinya dengan mengganti kata klinik suwuk menjadi poli suwuk.
Tak pelak, guyonan itu disambut tawa hadirin yang mengikuti acara peletakan batu pertama pembangunan RSNU tersebut.
Pada masyarakat tradisional, jika ada orang sakit, masih ada yang datang ke kiai atau dukun untuk mendapatkan doa kesembuhan atau dalam bahasa Jawa disebut suwuk.
Dari fenomena itulah, NU menjawab persoalan umat dengan mendirikan RSNU. Satu di antaranya, PCNU Jember yang mulai menggagas pembangunan RSNU tersebut.
Fasilitas penanganan kesehatan yang dimiliki NU, kata Gus Yahya, diharapkan nantinya bisa membantu beban pemerintah. Meskipun penanganan kesehatan seluruh rakyat Indonesia, tetap merupakan kewajiban pemerintah.
"Jadi kalau nanti pak bupati (Bupati Jember Hendy Siswanto) menyumbang, itu bukan sebagai sedekah, tetapi berarti memenuhi kewajiban beliau (pemerintah)," ujar Gus Yahya yang disambut tawa Bupati Jember Hendy Siswanto.
Bupati Jember Hendy Siswanto ikut menyambut kedatangan Gus Yahya di Jember. Bupati Hendy juga ikut melakukan peletakan batu pertama RSNU Jember.
Bupati Hendy menegaskan, Pemkab Jember siap mendukung proses pembangunan RSNU tersebut.
"Kami dari Pemkab Jember siap mendukung. Apa yang diperlukan, akan kami bantu. Semua OPD (organisasi perangkat daerah) terkait, juga akan mendukung, supaya prosesnya cepat berjalan. Karena kebutuhan rumah sakit masih kami perlukan di Jember ini," tegas Hendy.
Dia menyebutkan Kabupaten Jember masih memiliki 13 rumah sakit, dengan angka Bed Occupation Rate (BOR) masih 46,1 persen.
"Kami masih membutuhkan 836 tempat tidur lagi di rumah sakit," imbuhnya.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh OPD di Pemkab Jember untuk mendukung rencana pembangunan RSNU Jember.
Ketua Panitia Pembangunan RSNU Jember, Ayub Junaidi menambahkan, pihaknya menargetkan rumah sakit tersebut selesai di tahun 2022.
"Jadi tahun 2023 sudah bisa beroperasi. Pembangunan dilakukan secara simultan," ujarnya.
Lokasi RSNU saat ini memakai lahan seluas 5.000 meter persegi. Namun luas lahan bisa bertambah, karena area di sekitar lokasi banyak dimiliki oleh warga NU, dan beberapa di antaranya bersiap mewakafkan lahan tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Jember