Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

UPDATE Harga Telur Ayam Ras di Kota Malang, Kini Tembus Rp 26.000 per Kg, Dua Hal Ini Jadi Pemicunya

Harga telur ayam ras di Kota Malang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO
NAIK: Pedagang menjajalan telur di Pasar Klojen Kota Malang, Jumat (27/5). Harga telur dipasaran mulai naik sejak satu minggu terakhir. Harga yang semula 24.000 ribu sekarang mencapai 26.000 ribu per kilogram. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Harga telur ayam ras di Kota Malang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir.

Dari pantauan Surya (Tribun Jatim Network) di Pasar Klojen Kota Malang, harga telur ayam ras mencapai Rp 26 ribu per kilogram.

Sedangkan di kios-kios pedagang yang berjualan sembako di pinggir jalan, rata-rata dibanderol dengan harga Rp 25-27 ribu per kilogram.

"Kalau di Pasar Klojen ini, sudah sepekan kemarin naik. Pertama mulai Rp 21 ribu terus naik, sampai kini Rp 26 ribu per kilogram," ucap Budi Hong pedagang telur ayam ras di Pasar Klojen, Sabtu (28/5/2022).

Kenaikan harga telur ayam ras ini kata ko Hong sapaan akrabnya, dikarenakan banyak permintaan dari konsumen.

Informasi tersebut dia dapatkan dari supplier, yang biasanya mensuplai telur ayam ras kepada dirinya.

Baca juga: Harga Telur Ras di Madiun Naik Sejak Sepekan, Banyak Masyarakat Gelar Hajatan Jadi Satu Pemicu

"Kalau harganya naik, berarti banyak permintaan. Soalnya harga telur ini dari dulu naik turun," ujarnya.

Meski harga telur ayam ras kini sedang melonjak, hal ini tidak menyurutkan daya beli masyarakat untuk membeli telur.

Ko Hong mampu menjual 8-10 kg telur ayam ras dalam sehari.

"Kalau daya beli masyarakat tetap. Karena telur ini sering dikonsumsi masyarakat. Jadi ya kalau butuh pasti beli," terangnya.

Sementara itu, Sunardi, pemilik kandang ternak ayam petelur mengatakan, melambungnya harga telur ayam ras ini disebabkan karena melambungnya harga pakan ternak.

Baca juga: Malang Old Photo Ajak Berwisata Sejarah: Stadion Gajayana Pernah Jadi Termegah di Hindia Belanda

Kenaikan harga pakan ternak bahkan melonjak hingga mencapai lebih dari Rp 100.000 per satu saknya dengan berat 50 kilogram. 

"Harga pakan ternak ini yang mahal. Untuk konsentrat ayam layer harga jagung dua tahun ini harga nggak pernah turun, selalu di atas Rp 5.000, rata-rata Rp 5.500-6.500, harga jagung menentukan harga pakan 50 persen dari pakan campuran itu dari jagung," ucapnya.

Peternak asal Ampeldento Kabupaten Malang ini mengatakan, harga pakan ternak kini menyentuh angka Rp 480.000-500.000 per saknya. 

Apalagi ditambah dengan kenaikan harga jagung, yang menjadi campuran pakan ternak hingga 50 persen. 

Dirinya pun berharap pemerintah bisa melakukan intervensi terhadap harga pakan ternak, terutama komoditi jagung yang menjadi campuran tertinggi bahan pakan ternak. 

Mengingat campuran pakan ternak ayam disebut Nardi, berupa dedak bekatul sebesar 15-20 persen dan konsentrat sebesar 20 persen. 

"Harapannya supaya bisa bertahan harga jagung, kita tidak minta murah, petaninya kasihan nggak nutut produksi, minta harga yang wajar saja. Ketersediaan barang yang sesuai keinginan atau sesuai standar pakan," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved