Berita Lamongan
Keluh Pengusaha Sapi di Lamongan Sambut Idul Adha: Disimpan Dikira Sakit, Dijual Keluar Tidak Boleh
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak membuat resah sekaligus merugikan para pengusaha sapi di Lamongan Jawa Timur.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
ILUSTRASI - Petugas tengah memeriksa sapi di lokasi ternak dan pasar hewan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kasus PMK.
Kondisi ini berpengaruh terhadap jagal sapi. Beberapa di antaranya terpaksa harus mengambil daging di Surabaya. Karena di Lamongan tidak ada pemotongan.
"Sementara ya ambil daging ke Surabaya, atau memotong sendiri sisa sapi yang ada," kata M. Arif.
Di kebupaten tetangga, seperti Gresik, Jombang, Mojokerto dan Tuban, semua pasar hewan juga masih di tutup.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Moh Wahyudi mengungkapkan, pihaknya memaklumi apa yang menjadi keluhan para peternak atau kelompok pengusaha sapi.
Wahyudi berharap untuk sementara peternak menahan diri dan tetap melakukan pemantauan dan perawatan ekstra terhadap sapi-sapi peliharaannya.
"Jika kondisi membaik, sudah pasti akan ada pasar yang dibuka," kata Wahyudi.