Berita Kota Malang
Nasib Pilu Pasutri di Malang Kehilangan Uang Tabungan Umrah Setelah Barang Dagangannya Diborong
Nasib pilu pasutri di Kota Malang yang kehilangan uang tabungan umrah sebesar Rp 68,5 juta setelah barang dagangannya diborong oleh dua wanita.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Nasib pilu dialami pasangan suami istri (pasutri) di Kota Malang. Mereka kehilangan uang tabungan umrah sebesar Rp 68,5 juta setelah barang dagangannya diborong oleh dua wanita yang membawa seorang anak kecil.
Diketahui peristiwa itu terjadi pada Rabu (1/6/2022) sekitar pukul 17.00 WIB di toko kelontong di Jalan Cakalang No 188, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Korban sekaligus pemilik toko kelontong, Rondi (76) mengatakan, tokonya didatangi oleh dua orang wanita yang membawa satu anak perempuan.
"Mereka bertiga naik sepeda motor. Yang satunya sudah tua berusia sekitar di atas 50 tahun, yang satunya masih muda berusia sekitar 30 tahun. Kalau untuk anak perempuannya itu, berusia sekitar 9 tahun," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, pada Kamis (2/6/2022).
Dirinya menjelaskan, mereka datang lalu memborong sejumlah barang yang ada di toko kelontong.
"Mereka itu pesan segala macam, mulai dari telur, bawang, beras, deterjen, dan minyak goreng dalam jumlah banyak. Katanya, mau dipakai untuk amal," jelasnya.
Korban pun tak menaruh curiga sama sekali. Bersama sang istri, korban pun menakar dan menimbang pesanan tersebut.
Sebagai informasi, korban tinggal di toko kelontong yang juga sebagai rumah. Dan tinggal berdua bersama sang istri, Siti Aminah (73).
"Saat kami timbang belanjaan pesanannya, perempuan yang muda minta izin pinjam kamar mandi karena anaknya mau buang air kecil. Setelah itu, saya persilakan masuk ke dalam rumah. Cukup lama di dalam, hampir seperempat jam," ungkapnya.
Tidak lama setelah itu, mereka berpamitan keluar sebentar. Mereka beralasan mencari becak, untuk membawa barang belanjaan tersebut.
Setelah ditunggu cukup lama, mereka ternyata tidak kunjung datang mengambil barang belanjaan itu. Akhirnya, korban menelepon anaknya dan menceritakan hal tersebut.
Anaknya pun langsung curiga dan meminta korban melihat lebih detail, apakah ada barang yang hilang.
"Saat saya lihat dan cek kembali, tidak ada barang yang hilang. Lalu, anak saya meminta untuk memeriksa peti uang yang ada di dalam kamar. Saya tidak curiga, karena posisi gembok peti masih terkunci," jujurnya.
Namun alangkah kagetnya korban ketika peti dibuka, ternyata uang tabungan untuk berangkat umrah itu sudah hilang.