Berita Tuban
Nestapanya Pedagang Cabai di Tuban, Kenaikan Harga Bikin Dagangan Sepi dan Rawan Busuk
Pedagang cabai di pasar mengeluhkan kenaikan harga bumbu dapur rasa pedas tersebut. Pasalnya, naiknya harga cabai berpengaruh pada tingkat
Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Pedagang cabai di pasar di Tuban mengeluhkan kenaikan harga bumbu dapur rasa pedas tersebut.
Pasalnya, naiknya harga cabai berpengaruh pada tingkat penjualan.
Bahkan, cabai kerap sisa banyak karena daya beli masyarakat berkurang.
"Ya sekarang sering sisa banyak, harga naik yang beli berkurang," kata pedagang cabai pasar baru, Rusminatun, Rabu (8/6/2022)
Ia menjelaskan, saat harga cabai naik hampir setiap hari penjualan tersisa 4-5 kg.
Baca juga: Dugaan Korupsi Pilwali Surabaya 2020 Diusut Polisi, Panita Pemilihan Kecamatan Diperiksa Polisi
Kondisi itu tentu berbeda dengan saat harga cabai murah, karena bisa dipastikan hampir setiap hari habis.
"Sekarang kalau sisa rawan busuk juga, penyebab naik karena stok cabai yang menipis," ungkapnya.
Sementara itu, seorang pembeli Santi menyatakan, tidak banyak membeli cabai karena harganya mahal.
Ia hanya membeli 1 ons cabai untuk kebutuhan memasak, karena untuk membeli rawit dalam jumlah banyak diakuinya cukup berat.
"Ini hanya beli 1 ons cabai saja, berkurang belinya karena mahal sekarang," pungkasnya.
Sekadar diketahui, untuk cabai rawit kini Rp 95 ribu/kg, sebelumnya Rp 65 ribu.
Cabai tampar yang sebelumnya Rp 50 ribu/kg kini menjadi Rp 70 ribu.
Cabai plompong yang sebelumnya Rp 55 ribu/kg kini menjadi Rp 60 ribu.
Sedangkan cabai hijau sebelumnya Rp 40 ribu/kg kini menjadi Rp 45 ribu.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com