Berita Surabaya
Ketika Sampah Putung Rokok Diubah Jadi Karya Seni Bernilai Ekonomis oleh Siswa SD di Surabaya
Berangkat dari keprihatinannya terhadap banyaknya sampah putung rokok yang berserakan di sekitar rumahnya.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Zainal Arif
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berangkat dari keprihatinannya terhadap banyaknya sampah putung rokok yang berserakan di sekitar rumahnya.
Bhre Bhawana Praja Kawula siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Keling V Surabaya itu berhasil mengolah sampah puntung rokok menjadi berbagai macam karya seni kerajinan tangan bernilai ekonomis.
Di antaranya lukisan, miniatur pohon, gantungan kunci, boneka, tempat pencil, pigura, kotak perhiasan hingga markah buku.
Ide tersebut muncul setelah Bhre mendapatkan saran dari ayahnya untuk melakukan sesuatu yang bisa berguna bagi masyarakat sekitar.
Meski baru memulai aksi di bulan Maret 2022 lalu, siswa berusia 10 tahun ini telah berhasil membuat total 154 karya dari 25 ribu lebih limbah puntung rokok.
limbah putung rokok itu ia dapatkan dari tetangga, mencari di pinggir jalan, lapangan hingga ke warung-warung kopi dengan menyebar Bank Puntung.
"Saya sampai dibilang orang-orang sekitar tidak waras karena memunguti puntung rokok. Tapi lama-lama mereka tau kalau saya mendaur ulang puntung rokok itu, hingga akhirnya mereka membantu mengumpulkan puntung rokok lalu diberikan ke saya," kata Bhre kepada SURYA.co.id (Tribun Jatim Network), Sabtu (11/6/2022).
Baca juga: Kreatif, Warga Madiun Manfaatkan Limbah Kayu dan Kaleng Jadi Miniatur Truk Bernilai Ekonomi Tinggi
Disisi lain, puntung rokok merupakan limbah yang sulit terurai sehingga berbahaya bagi tubuh. Karena kandungan zat yang ada di putung rokok bisa menyebabkan serangan jantung dan penyakit lainnya.
"Saya juga berikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar terkait bahaya putung rokok. Agar mereka juga bisa lebih peduli pada lingkungan. Biasanya saya ambil puntung rokok seminggu sekali dan itu dapat sekitar 3 ribu putung rokok," ungkap siswa kelas 3 SD itu.
Sementara untuk proses pembuatannya, Bhre memulai dengan memisahkan puntung rokok menjadi 3 yakni tembakau, kertas dan filter.
"Kalau kertas ini bisa digunakan untuk membuat daun pada miniatur pohon, bahan markah buku, dll. Sementara filternya ini saya olah menjadi bunga pada miniatur pohon, pigura, dll. Sedangkan tembakau rencananya akan saya bikin pupuk," ungkapnya.
Setelah dipisah, Bhre kemudian mencuci filter dan kertas hingga bersih. Selanjutnya direndam didalam air yang sudah dicampuri garam dan cuka selama 30 menit.
Baca juga: Berhenti Jadi Guru, Pria Ponorogo Raup Omzet Puluhan Juta Berkat Olah Limbah Kayu Jadi Busur Panah
"Perendaman ini bertujuan untuk menghilangkan zat-zat berbahaya yang ada, serta membersihkan kertas dan filter dari kotoran," jelasnya.
Kemudian, kertas dan filter yang telah bersih diberikan pewangi supaya harum (tidak bau rokok).
