Berita Blitar
Simpan Barang Curian dalam Rok, Komplotan Pencuri di Blitar Terekam CCTV, Diwarnai Kejar-kejaran
Aksi heroik dilakukan Lulus (42), anak pemilik supermarket yang jadi korban aksi komplotan pencuri barang dengan membuat pemiliknya lengah.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Ndaru Wijayanto
Dari rekamannya, mereka datang dengan menumpang satu mobil dan tak langsung berhenti di depan toko. Namun, mereka diturunkan sekitar 50 meter sebelum toko, dan satu pelaku yang laki-laki atau sopirnya menunggu di dalam mobil.
Mereka masuk toko berempat, tiga perempuan dengan ditemani satu pelaku laki-laki.
"Sebelum belanja, mereka mengambil keranjang plastik, yang ada di toko itu, lalu keliling memilih barang. Terlihat, seperti akan belanja banyak," ujarnya.
Di saat tiga komplotannya yang perempuan sedang memasukkan barang ke keranjang, pelaku yang pria seperti mengamankannya. Ia berdiri di sudut lorong, mungkin jika dua karyawan toko, mendekat ke tiga pelaku itu akan dialihkan.
Begitu aman, keranjangnya yang sudah penuh barang itu ditaruh di lantai yang ada di bawah rak.
Mereka bertiga bergantian mendekat ke keranjang itu, sambil duduk berjongkok. Sepertinya, sambil jongkok itu mereka menyelipkan barang ke celana kolornya.
"Lalu, mereka keluar dan menuju ke mobilnya, yang sudah menunggunya dengan pindah posisi parkir. Mereka melaju ke arah barat," paparnya.
Namun, tanpa disadari pelakunya, meski anak korban tak ada di dalam toko itu namun memantau CCTCV toko itu melalui HP-nya. Karena pelaku tak belaaanja sama sekali sementara terekaam memilih banayaak belanjaan seeehingga curiga sehingga dipelajarinya rekaman itu.
Begitu dipastikan mereka mengembat barang dalam toko, langsung dikejarnya dengan sepedaa motor. Namun, sepertinya pelaku sudah hafal jalan kaburnya karena itu harus melalui jalan antarkampung dan desa, untuk bisa ke Kecamatan Talun lalu jalan Malang-Blitar.
"Oleh korban, mereka dikejar sendirian. Di tengah jalan berpapasan dengan temannya (Sahid, tetangganya), sehingga langsung dibonceng.
Tepat di lampu merah Kecamatan Wlingi, korban sudah melihat mobil pelaku. Namun, saat didekati, mobil itu sudah malaju kembali karena lampunya sudah hijau.
Tak ingin buruannya lolos, korban mengikutinya, yang mobil pelaku melaju ke arah timur (Malang). Namun, mobil pelaku melaju kencang sementara sepeda motor korban tak bisa mengejarnya karena kesulitan akibat banyak truk pasir yang berjalan serah dengannya.
Setelah dikejar mulai dari lampu merah Wlingi atau sejauh 8 km, mobil pelaku terkena lampu merah di pertigaan Kesamben. Karena takut bakal lolos lagi, sehingga korban minta bantuan sopir truk, yang ada di depan mobil pelaku, agar menghentikan truknya dulu. Dan, sopir truk bersedia karena diomongi korban kalau mobil di belakangnya adalah pelaku kejahatan.
"Korban langsung mendobrakknya dengan menyuruh turun. Namun, pelaku tak mau meski sudah ditunjukkan rekamannya," ujarnya.
Akhirnya, terjadi eyel-eyelan hingga memancing perhatian warga karena di sepanjang jalan raya itu banyak pertokoan dan padat penduduk. Ditambah, ada kemacetan akibat mobil pelaku tak bisa jalan karena terhalang truk meski lampu sudah hijau.