Berita Tuban
Tak Temui Aksi Mahasiswa, Bupati Tuban Disebut Banyak Kegiatan, Pemkab: Sejak Pagi Kegiatan Banyak
Puluhan mahasiswa harus menelan kekecewaan lantaran aksinya tidak ditemui Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky. Sebagaimana diketahui
Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Puluhan mahasiswa harus menelan kekecewaan lantaran aksinya tidak ditemui Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky.
Sebagaimana diketahui, PC PMII Tuban berunjuk rasa di depan kantor Pemkab memperingati satu tahun kepemimpinan Bupati Aditya Halindra Faridzky dan wakilnya Riyadi, yang dilantik sejak 20 juni 2021.
Pemkab pun angkat bicara mengenai orang nomor satu tersebut yang tidak menemui aksi mahasiswa.
"Sejak tadi pagi kegiatan Mas Bupati cukup banyak, mulai kegiatan di GOR, merumuskan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, dan tadi disampaikan oleh Kepala Bappeda karena memang masih ada rapat yang harus diselesaikan," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistika dan Persandian Kabupaten Tuban, Arif Handoyo seusai aksi berlangsung.
Arif menjelaskan, secara prinsip menyampaikan aspirasi itu baik dan tentunya Pemkab menerima aspirasi dari para mahasiswa.
Baca juga: Renovasi Rumah Warga Mojolangu, Kodim 0833/Kota Malang Sukses Laksanakan Karya Bakti TNI
Pemkab Tuban juga telah berupaya sebaik-baiknya untuk kesejahteraan, sebagaimana sesuai visi-misi dan program Pemkab Tuban.
Adanya aksi mahasiswa ini tentu menjadi aspirasi bagi pemerintah daerah, yang harus menjadi evaluasi agar lebih baik lagi.
"Bupati Tuban tidak menemui para mahasiswa karena banyak kegiatan maupun pemikiran-pemikiran yang memerlukan waktu yang luar biasa. Aspirasi ini tentu menjadi catatan bagi kami," pungkas Jubir Pemkab.
Sebelumnya diberitakan, PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban memperingati satu tahun kepemimpinan Aditya Halindra Faridzky-Riyadi.
Para aktivis mahasiswa tersebut menyoroti kebijakan yang diambil Bupati dan wakilnya, sejak dilantik pada 20 juni 2021.
Di halaman kantor Pemkab, mereka membawa sejumlah catatan.
"Kami dari PC PMII Tuban menemukan banyaknya pasukan retail yang berkuasa, sehingga UMKM serta pasar tradisional mengalami keresahan dalam daya saing dagang. Ini tidak sesuai dengan misi bupati mengenai one village one product (satu desa satu produk, red)," kata Ketua Umum PC PMII Tuban, Khoirukum Mimmu'aini dalam orasinya di depan kantor Pemkab, Kamis (16/6/2022)
Ia membeber sejumlah persoalan lain, banyaknya industrialisasi yang ada di kabupaten tuban tidak berbanding lurus dengan penyerapan lapangan pekerjaan.
Skor pendidikan keagamaan tidak menjadi prioritas untuk perolehan beasiswa dalam tataran pendidikan dasar (SD) dan pendidikan tingkat pertama (SMP), padahal pendidikan agama dan moral adalah hal yang mendasar untuk anak anak didik dalam tataran pendidikan.