Berita Trenggalek
Ayam Lodho Trenggalek, Dari Sajian Hajatan Kini Jadi Menu Andalan Rumah Makan
Ayam lodho Trenggalek, dari sajian hajatan kini jadi menu andalan rumah makan. Dulu, menjual ayam lodho terlihat janggal: Makanan hajatan kok dijual.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Ayub mengklaim, Ayam Lodho Pak Yusuf saat ini memakai resep yang sama dengan ketika pertama buka.
Di bangunan yang lebih luas dan megah, sudah bukan lagi warung berdinding bambu, ayam lodho masih dimasak dengan cara tradisional yakni pakai tungku kayu bakar.
"Dari dulu sampai sekarang, proses pembuatannya seperti ini. Untuk menjaga kualitas rasa," sambung Ayub.
Sebagian besar bahan baku ayam lodho juga berasal dari peternakan dan kebun sendiri.
Ayam-ayam yang diolah berasal dari peternakan yang Ayub kelola khusus untuk memenuhi kebutuhan bahan ayam lodho yang ia jual.
Proses pengolahan sampai siap disajikan di meja makan pelanggan juga dilakukan sendiri.
Bahkan sampai daun singkong untuk kulupan, dipetik dari tanaman di kebun milik rumah makan.
Ayub mengatakan, selain untuk menjaga kualitas, penggunaan bahan baku secara mandiri juga dapat menekan biaya produksi.
Karena terlebih dulu dipanggang, lauk dalam ayam lodho terasa lebih gurih.
Teksturnya pun lebih lembut. Tidak membuat gigi sakit seperti saat menggigit daging ayam yang alot.
Sajian lengkap ayam lodho terdiri dari kuah bersantan dengan beberapa biji cabai utuh.
Cabai utuh ini yang membuat cita rasa pedas di ayam lodho terasa pas. Cocok untuk lidah orang Jawa.
Menu ini dilengkapi ayam panggang yang telah dibumbui. Untuk makan bersama keluarga, sajian ayam biasanya utuh satu ekor. Bisa ayam kampung, bisa ayam negeri.
Jenis ayam akan mempengaruhi rasa. Ayam kampung jelas lebih gurih. Tapi juga lebih mahal.
Kebanyakan rumah makan dan warung yang menjual ayam lodho di Trenggalek memakai ayam kampung sebagai lauk utama. Termasuk Warung Makan Pak Yusuf.